Waspadai Awan Cumulonimbus yang Sebabkan Surabaya Hujan Es, Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya

- 22 Februari 2022, 18:08 WIB
Illustasi awan cumulonimbus, angin puting beliung, dan petir
Illustasi awan cumulonimbus, angin puting beliung, dan petir /Pexels

Sedangkan, awan cirus merupakan awan yang berdiri sendiri, halus, dan berserat. Pada awan cirus juga sering terdapat kristal es tetapi tidak menimbulkan hujan.

Awan Cumulonimbus termasuk dalam golongan awan rendah yang berbahaya karena gumpalannya yang sangat besar.

Awan Cumulonimbus bisa memiliki lebar yang mencapai 1 - 10 km dan tingginya bisa mencapai 10-17.000 km.

Awan ini juga mendominasi wilayah Indonesia karena wilayah Indonesia termasuk dalam wilayah dengan banyak uap air.

Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional, DLH dan PSI Tangsel Kompak Dorong Maksimalkan Bank Sampah

Sifat Awan Cumulonimbus sangat berbahaya karena mengandung arus listrik disertai golakan udara sangat dahsyat, yang pada umumnya awan ini berwarna gelap.

Intensitas Awan Cumulonimbus sangat tinggi, dan bagian atasnya terdapat es.

Di dalam awan ini juga dapat terjadi awan badai, yaitu awan badai bawah (downburst) atau awan badai besar (macroburst).

Bahaya lainnya dari Awan Cumulonimbus yaitu kerap terdapat petir sehingga dapat mengakibatkan turbulensi pada pesawat.

Keberadaan awan sangat memengaruhi kondisi cuaca, dan kondisi cuaca berpengaruh dengan berbagai hal seperti pertanian, penerbangan, dan pelayaran.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah