Kedubes Eropa Kunjungi PBNU, Gus Yahya Jelaskan Siap Kerjasama untuk Perkuat Nilai Toleransi Beragama

- 29 Januari 2022, 08:49 WIB
Kedubes Eropa kunjungi PBNU
Kedubes Eropa kunjungi PBNU /Tangkapan video kanal youtube NU Online

ZONABANTEN.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyambut kedatangan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket di gedung PBNU Jl Kramat raya 164 Jakarta Pusat, Senin 24 januari 2022.

Silaturahmi Kedubes Uni Eropa bermaksud untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027, dan ingin menjalin hubungan kerjasama yang lebih intens dengan PBNU.

“Kami berdiskusi cukup lama tentang prospek-prospek kerjasama antara NU dengan Uni Eropa,” kata Gus Yahya yang dilansir dari kanal youtube NU Online tanggal 25 Januari 2022.

Baca Juga: Kapolri Sigit Prabowo: Bareskrim Ungkap Kasus Himpun Dana Ilegal dan Pencucian Uang Rp.6,2 Triliun

“Duta Besar menekankan bahwa masyarakat eropa sendiri sebetulnya sangat membutuhkan kehadiran NU untuk berperan didalam membantu masyarakat eropa mencari jalan keluar dalam berbagai masalah, khususnya dalam islam sendiri,” sambungnya.

Gus Yahya menyatakan siap untuk mengadakan kerjasama dengan Uni Eropa, dan NU akan menindaklanjuti terus serta melakukan komunikasi dengan pihak Uni Eropa melalui jaringan Nahdliyin yang ada disana.

“Kita nyatakan siap bekerjasama dalam berbagai bidang dengan Uni Eropa,” tegas Gus Yahya.

Baca Juga: 4 Tradisi Unik Suku Dayak, dari Tari Pergaulan Muda-Mudi hingga Upacara Penghormatan pada Roh

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tersebut menjelaskan bahwa NU sendiri sudah memiliki Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

PCINU sudah terbentuk di negara-negara yang tergabung dengan Uni Eropa diantaranya adalah PCINU Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cekoslavia, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, dan Irlandia.

PCINU di 10 negara Uni Eropa tersebut telah berperan aktif dalam memberikan warna perdamaian dan islam rahmatan lil alamin di negara-negara tersebut.

Disamping 10 negara tersebut, telah menyusul pula terbentuknya PCINU di Italia, Jerman, Kroasia, Latvia, Lithuania, Spanyol, Ponlandia, Portugal, dsb.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Gempa Bumi Ringan dan Dangkal Guncang Perairan Tenggara Kabupaten Malang, Petang Tadi

Putra KH.M.Cholil Bisri ( pendiri Partai Kebangkitan Bangsa) tersebut juga menyinggung tentang Issue radikalisme di Uni Eropa yang semakin rumit karena bersinggungan dengan berbagai persoalan seperti islamophobia, konflik antar-identitas, polarisasi politik, dsb.

Sementara itu, Kedubes Uni Eropa juga memberikan pernyataan berbahasa Inggris dan mengucapkan terimakasih telah diterima oleh Ulama PBNU.

“Terimakasih banyak. Sebuah kehormatan besar bagi saya bisa bertemu dan berdiskusi dengan para pemimpin Nahdlatul Ulama,” kata Vincent Piket.

“Kita sudah berdiskusi panjang tentang prioritas organisasi dan yang tentang peluang kerjasama antara NU dan Uni Eropa,” sambungnya.

Baca Juga: Jadi Hits, Ini Sejumlah Pencapaian Lagu Wanna One “Beautiful Part 3”!

“Uni Eropa menjunjung tinggi dari tujuan moderatisme Islam Nusantara. Ini adalah agenda yang kita harapkan bisa berkolaborasi dengan cara yang prasktis dan membawa pemimpin yang religious untuk berdialog bersama," jelasnya

“Kita juga membahas kerjasama dan kebijakan tentang agenda lingkungan, iklim global yang saya rasa ini adalah langkah baik untuk meningkatkan kesadaran publik,” kata Vincent mengakhiri pernyataannya.

Kerjasama NU dengan Uni Eropa sudah terjalin lama antara lain dibidang Islam Nusantara untuk memperkuat nilai-nilai toleransi beragama di negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah