Tambahan Kasus Omicron di Awal Tahun 2022 di Indonesia

- 1 Januari 2022, 15:17 WIB
Tambahan Kasus Omicron di Awal Tahun 2022 di Indonesia
Tambahan Kasus Omicron di Awal Tahun 2022 di Indonesia /ANTARA

ZONABANTEN.com – Dilansir dari ANTARA NEWS siang ini tentang Tambahan Kasus Omicron yang terdeteksi hingga siang ini pada awal tahu baru 2022 wilayah kesatauan Republik Indonesia.

Tambahan Kasus Omicron di Indonesia sebanyak 68 orang berdasarkan data dan informasi hingga Jumat (31/12) kemarin umumnya dilakukan oleh individu bepergian dari manca negara ucap pejabat Kemenkes Republik Indonesia.

"Ada tambahan 68 kasus, sehingga total kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 136 orang," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam melalui siaran pers yang diterima oleh pewarta di Jakarta Sabtu siang ini.

Baca Juga: Menyedihkan! Ini Sanksi yang Diterima Thailand di Final Piala AFF 2020 Karena Terbukti Langgar Aturan Doping

Nadia menjelaskan tambahan kasus Omicron sebanyak 68 kasus baru berasal dari individu yang melakukan bepergian dari manca negara baik orang non pribumi dan 11 di antaranya merupakan orang pribumi.

“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," pungkasnya.

Tambahan 68 kasus konfirmasi Omicron ini terinci sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit terdiri untuk gejala ringan satu orang dan sakit dengan gejala sedang satu orang, sedangkan sisanya tanpa keterangan.

Sumber Informasi dari Badan Kesehatan Dunia WHO menunjukan adanya peningkatan kasus akibat Omicron lebih cepat pada level penularan dan risiko keparahan bila dibandingkan dengan kasus Delta.

Baca Juga: 3 Ledakan Bom Beruntun Guncang Thailand Saat Malam Tahun Baru

"Akan tetapi, diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit maupun ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta," imbuhnya.

Menurutnya, varian Omicron mempunyai level penularan yang tinggi namun risiko menjadi sakit berat pada level rendah. Meski demikian umum atau khalayak ramai diimbau untuk mewaspadai karena situasi berpeluang untuk berubah dengan cepat.

"Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan," tegasnya.

Nadia memberi imbauan bagi khalayak ramai atau publik agar menghindari bepergian ke manca negara terutama ke negara dengan tingkat penularan Omicron yang cukup menguatirkan akibat tingginya jumlah pasien penderita kasus Omicron.

Baca Juga: Punya Nasi Sisa? Jangan Dibuang! Berikut 10 Ide Kreasi Olahan dari Nasi Sisa

“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi, seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri," ajakannya. ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah