Wali Kota Tangsel Mengeluh Pengangguran Tinggi, Pengamat Trisakti: Harusnya Maksimalkan BUMD

- 30 November 2021, 19:47 WIB
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah. / Instagram/@trubus_r
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah. / Instagram/@trubus_r /

ZONABANTEN.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyebut, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jangan hanya menyalahkan Covid-19 yang menjadi penyebab tingginya pengangguran dan kemiskinan.

Pasalnya, tegas Trubus Rahardiansyah, Kota Tangsel yang memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Wali Kota sebagai pemegang saham serta kuasa tertinggi pada BUMD tersebut, wajib memaksimalkan untuk membuka lapangan pekerjaan, dengan membuat anak-anak perusahaan.

"Walikota wajib membuat kebijakan untuk pemulihan ekonomi, regulasi keberpihakan untuk kepercayaan masyarakat. BUMD itu, memang fungsinya untuk pemberdayaan masyarakat tentunya. Dia (Wali Kota Tangsel) pemegang saham bisa memaksimalkan BUMD, itu untuk membuka lapangan pekerjaan," kata Trubus Rahardiansyah kepada wartawan, ditulis Selasa 30 November 2021.

Wali Kota harus membuat kebijakan. Kan kaitannya dengan political will, dia membuat kebijakan terkait pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: 10 Aktor Korea Tertampan 2021 Pilihan Netizen, Adakah Aktor Favoritmu?

Intervensi terhadap kemiskinan dan pengangguran lebih banyak ke kebijakan, harusnya dia membuat kebijakan, bagaimana orang miskin bisa jualan, bisa cari makan sendiri, berikan insentif atau pinjaman modal ringan," tambahnya.

Trubus mengungkapkan, Wali Kota Tangsel perlu memprioritaskan kebijakan yang pro terhadap publik, yang terdampak pandemi Covid-19.

Menurut Trubus, Benyamin Davnie sebagai Wali Kota, selain memaksimalkan BUMD, pihaknya pun perlu membuka akses terhadap pinjaman lunak dari bank milik pemerintah.

"Wali Kota wajib memprioritaskan atau mengedepankan ekonomi publik, ekonomi yang menekankan kepada pembukaan akses-akses kemudahan pinjaman, pinjaman lunak," ungkap Trubus.

Baca Juga: 10 Tips Agar Anda Terlihat Lebih Dewasa, Salah Satunya Selesaikan Masalah dengan Kepala Dingin

Atau misalnya orang yang punya duit itu dikasih kemudahan pajak supaya dia mengembangkan usahanya, nah terus yang pada penganggur belum dapat pekerjaan diberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan disitu, jadi ada semacam kebijakan atau perjanjian kepada para pengusaha di Tangsel," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memaparkan bahwa kemiskinan dan pengangguran meningkat paska Covid-19 melanda dua tahun belakangan.

Kenaikan yang menjadi tone negatif tersebut, dikatakan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius tersebut.

"PR nya penanganan kemiskinan karena angkanya naik menjadi 2 sekian persen. Kemudian pengangguran naik 4 sekian persen,itu karena kemaren ekonomi mengalami pelambatan karena covid kita alami 2 tahun, sehingga memang terkontraksi negatif semuanya," kata Benyamin Davnie kepada wartawan, ditulis Senin 29 November 2021.

Baca Juga: Sinopsis The King’s Affection Episode 15, Bergabungnya Kang Eun Seo dan Raja Lee Hwi

Selain kemiskinan dan pengangguran yang meningkat, Wali Kota Tangsel pun berujar bahwa, pertumbuhan ekonomi pun menurun hingga minus satu persen.

Alih-alih dampak pandemi Covid-19, pihaknya menyatakan terus melakukan program guna mengatasi permasalahan tersebut.

"Pandemi Covid yang menghantam, membuat pertumbuhan ekonomi tembus hingga minus satu persen. Di awal-awal tahun pun pertumbuhan ekonomi mencapai minus 1 persen. Tapi sekarang sudah mendekati 4 persen," tuturnya.***

Editor: Yuliansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah