Biografi KH Hasyim Asy’ari, Tokoh Resolusi Jihad di Balik Peringatan Hari Santri Nasional

- 22 Oktober 2021, 06:54 WIB
Sosok KH Hasyim Asyari
Sosok KH Hasyim Asyari /Tebuireng.online.com/

ZONABANTEN.com – KH Hasyim Asy’ari adalah pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Sekaligus tokoh berpengaruh dalam Resolusi Jihad dibalik peringatan Hari Santri Nasional.

KH Hasyim Asy’ari merupakan pendiri pondok pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

KH Hasyim Asy’ari dilahirkan dari pasangan Kyai Asy’ari dan Nyai Halimah, seorang pemimpin pesantren di selatan Jombang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini, 22 Oktober 2021: Lebak, Pandeglang, Serang Diprediksi Hujan Lebat

Nyai Halimah, ibu dari KH Hasyim Asy’ari ternyata keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir atau Sultan Pajang.

KH Hasyim Asy’ari adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara.

Sejak kecil, KH Hasyim Asy’ari selalu tampak lebih unggul dibandingkan teman seumurannya. Hal inilah yang membuat KH Hasyim Asy’ari, kerap kali muncul sebagai pemimpin.

Di saat usia 13 tahun, KH Hasyim Asy’ari telah berhasil membantu ayahnya dalam mengajar santri-santri yang lebih tua usianya.

Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional dari Zaman Perjuangan Indonesia, hingga Peresmian di Era Jokowi

Sedangkan di usia 15 tahun, KH Hasyim Asy’ari sudah memberanikan diri untuk berkelana ke berbagai pondok pesantren untuk mendalami ilmu agama.

Beberapa pondok pesantren yang pernah menjadi tempat KH Hasyim Asy’ari menimba ilmu adalah Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan, dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.

Tak hanya mendapatkan ilmu agama yang mumpuni. Melalui pondok pesantren pula KH Hasyim Asy’ari menemukan jodohnya.

Baca Juga: 17 Link Twibbon Terbaik Hari Santri 2021 dan Cara Penggunaanya, Cukup Mudah dan Segera Upload di Media Sosial!

Di saat usia KH Hasyim Asy’ari mencapai 21 tahun, sudah dinikahkan dengan Chadidjah salah satu putri Kyai Ya’qub.

Setelah menikah, keduanya pun berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

Di tahun 1988, KH Hasyim Asy’ari memutuskan untuk pulang ke daerahnya dan mengajar di pondok pesantren milik kakeknya, Kyai Usman.

Tak berselang lama, KH Hasyim Asy’ari pun mendirikan pondok pesantren Tebuireng, Jombang.

KH Hasyim Asy’ari adalah seorang ahli. Selain agama, KH Hasyim Asy’ari ternyata seorang petani dan pedagang sukses.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini 22 Oktober 2021: Waspada! Jaksel dan Jaktim Berpotensi Hujan Petir

KH Hasyim Asy’ari memilih untuk menghidupi keluarga beserta santri pondok pesantrennya dari hasil pertanian dan perdagangannya di Surabaya.

KH Hasyim Asy’ari memilih untuk berdagang kuda, besi, dan hasil pertanian dari lahannya.

KH Hasyim Asy’ari kemudian membeli sebidang tanah sekitar 200 meter luasnya. Tepat di sebelah barat Pabrik Gula Cukir yang telah berdiri sejak 1870.

Dari tanah tersebutlah KH Hasyim Asy’ari  membangun sebuah bangunan sederhana, terbuat dari bambu yang dijadikan tempat untuk mengajar ngaji, sholat, sekaligus tempat tinggalnya.

Baca Juga: 6 Makna Filosofis Logo Hari Santri 2021, Santri Siaga Jiwa dan Raga!

Berkat perjuangan KH Hasyim Asy’ari yang ikhlas. Maka, banyak sekali lulusan dari pondok pesantren binaannya berhasil menjadi seorang pemimpin dan ulama  yang tersebar di Jawa hingga Madura.

Maka, tak heran karena kekuatan, kecerdasan, sekaligus kepemimpinannya. KH Hasyim Asy’ari sampai diberikan gelar Hadratussyaikh atau tuan guru besar.

Sehingga KH Hasyim Asy’ari lah yang memimpin adanya Resolusi Jihad, upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, hingga diperingati sebagai Hari Santri Nasional.***

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kabar Lumajang Pikiran-Rakyat.com dengan judul Biografi Singkat KH Hasyim Asyari Sang Hadratussaikh Pendiri Nahdlatul Ulama, Simak Penjelasannya

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah