Network
ZONABANTEN.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin beserta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makariem meninjau langsung Pelaksanaan Tatap Muka (PTM) terbatas di SMP Negeri 1 Citeureup, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis 9 September 2021.
PTM yang digelar di SMP Negeri 1 Citeureup hanya memperbolehkan maksimal 35 persen siswa saja yang mengikuti pembelajaran. Sebelumnya pihak sekolah juga telah melakukan uji coba secara bertahap pada Rabu 1 September yang lalu.
Pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Citeureup dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Wapres juga menekankan kembali penerapan protokol kesehatan secara ketat kepada seluruh siswa, tenaga pendidik, dan masyarakat sekitar meskipun telah mendapatkan vaksin COVID-19.
“Mengingat ancaman COVID-19 sampai saat ini belum berakhir, saya minta semua pihak untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin” kata Wapres Ma’ruf Amin yang juga didampingi Bupati Bogor, Ade M Yasin.
Wapres juga mengharapkan pelaksanan PTM terbatas dilakukan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Evaluasi secara berkala juga perlu dilaksanakan guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
Selain meninjau pelaksaan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Citeureup, Wapres dan Kemendikbudristek juga mengunjungi SMK Kesehatan Annisa, Bogor, Jawa Barat pada hari yang sama.
Bukan untuk meninjau pelaksaan PTM terbatas, kunjungan Wapres dan Kemendikbudristek adalah untuk meninjau proses vaksinasi COVID-19.
SMK Kesehatan Annisa, Bogor sedang menggelar vaksinasi COVID-19. Pelajar wajib melakukan vaksinasi sebelum mengikuti PTM terbatas untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
Sementara itu, saat ini SMK Kesehatan Annisa, Bogor belum menggelar pembelajaran tatap muka. PTM terbatas baru akan dimulai pada bulan Oktober dan November mendatang.
“Saya berharap satuan pendidikan dapat memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan SKB Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19” tambahnya.
***
