Gubernur BI: Perekonomian Indonesia Optimis Lebih Tinggi Dibanding Proyeksi IMF

- 10 April 2021, 07:40 WIB
 Gubernur BI: Perekonomian Indonesia Optimis Lebih Tinggi Dibanding Proyeksi IMF
Gubernur BI: Perekonomian Indonesia Optimis Lebih Tinggi Dibanding Proyeksi IMF /Youtube PerekonomianRI

ZONABANTEN.com- Pertumbuhan perekonomian Indonesia optimis akan tetap mampu tumbuh sekitar 4,8 persen sampai 5,3 persen tahun ini atau lebih tinggi dibanding proyeksi IMF.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menegaskan menegaskan pihaknya tetap optimis kedepannya perekonomian Indonesia lebih tinggi dibanding proyeksi IMF.

Selain itu menyusul Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen untuk tahun ini.
Baca Juga: Sebanyak 13 Ribu Paket Sembako Dikirim Presiden Jokowi untuk Korban Banjir Bima NTB

“Optimis, BI perkirakan tahun ini bisa tumbuh 4,8 persen sampai 5,3 persen lebih optimis dari IMF sebab kita sinergi kuat dan ekspor bagus,” katanya dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat.

Tidak hanya itu target pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut Perry karena adanya sinergi yang sangat kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan, dan LPS.
Baca Juga: Suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, Meninggal Dunia Pada Usia 99 Tahun, Kerajaan Inggris Berduka

Dia juga mengatakan bahwa sinergi yang kuat itu dilakukan baik dari sisi ekspor, inflasi, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL), perbankan, pemberian stimulus ekonomi, program vaksinasi maupun dalam mendorong penyaluran kredit.

“BI optimis melalui sinergi kuat dengan vaksinasi, stimulus fiskal, stimulus moneter, stimulus OJK, dukungan Komisi XI, perbankan, dunia usaha Insya Allah Indonesia tahun ini on the path of economy recovery,” tegasnya.

Sementara itu, Perry menjelaskan pihaknya selama ini telah melakukan bagi beban atau burden sharing dengan pemerintah untuk membiayai kebutuhan tahun lalu.
Baca Juga: Begini Momen Istimewa Dewi Sandra saat Persiapan Menjelang Ramadhan

“Tidak tanggung-tanggung BI membiayai fiskal tahun lalu Rp473 triliun termasuk Rp397 triliun dananya dari BI. Beban dari BI untuk bansos termasuk membeli vaksin,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk tahun ini Bank Indonesia telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar primer sekitar Rp94 triliun.

“BI semua policy mendukung pertumbuhan ekonomi dengan sinergi bersama pemerintah, OJK, LPS, dunia perbankan dan dunia usaha,” katanya.***
 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah