Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Nasional, Kementan dan Cimory Dorong Perluasan Industri Susu

- 21 Maret 2021, 15:09 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri puncak peringatan dies natalis Fakultas Hukum Universitas Hassanudin (Unhas) Makasar, Rabu, 17 Maret 2021
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri puncak peringatan dies natalis Fakultas Hukum Universitas Hassanudin (Unhas) Makasar, Rabu, 17 Maret 2021 /Dokume Kementan

ZONABANTEN.com -‌ Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha untuk mendorong perluasan produksi susu sapi perah, salah satunya adalah dengan memulai peletakan batu pertama industri susu  di Kabupaten Gowa.

Syahrul Yasin Limpo, selaku Menteri Pertanian (Mentan), menghadiri acara yang berada di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu.

Kegiatan ini digelar dalam kolaborasi dengan PT Cimory untuk mengembangkan industri susu sapi secara merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Baru Jabat 4 Bulan, Erdogan Pecat Bank Sentral Turki, Ternyata Ini Penyebabnya 

"Kami mencoba mengimplementasikan program susu sapi perah di seluruh Indonesia.” ujar Syahrul seperti yang dikutip dari artikel di situs resmi Kementan.

“Kebetulan di daerah ini (Desa Tonasa) kontur kesiapan lahan untuk membuat peternakan sapi perah cukup memungkinkan secara teknis," ujar Syahrul menambahkan.

Menurut Syahrul, susu adalah sumber nutrisi yang sangat berguna terutama untuk menjaga kecerdasan anak-anak Indonesia.

Baca Juga: Ubah Nama Jadi Hybe, Big Hit Entertainment Berambisi Jadi Platform Entertainment dan Lifestyle 

Namun, kondisi produksi susu di Indonesia baru bisa memenuhi sekitar 22 persen dari total kebutuhan susu nasional sebanyak 3,4 juta ton.

"Kita harus menguatkan kemampuan kita sendiri supaya mampu memenuhi susu secara mandiri.” ujar Syahrul menegaskan.

“Karena itu, ke depan kita harus bisa mengembangkan industri susu di wilayah lain agar semua orang bisa berinvestasi. Ini juga menggembirakan karena budidayanya bisa kita lakukan bersama rakyat dan Cimory mengambil peranan sebagai offtaker," ujar Syahrul menambahkan.

Baca Juga: Sinopsis Ikut Aku ke Neraka: Kisah Masa Lalu Pengungkap Misteri, Tayang di Movievaganza Trans 7 

Nasrullah, selaku Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, mengatakan bahwa kebutuhan susu nasional masih cukup banyak, terutama untuk pemenuhan susu di wilayah Indonesia Timur.

Untuk memenuhinya, Kementan bersama jajaran Pemda Gowa menyambut baik upaya Cimory membuka akses serapan susu sapi dari para peternak yang ada di wilayahnya.

"Tentunya kalau kita bertumpu ke pulau Jawa saja, terutama dengan keterbatasan lahan ini tidak akan cukup.” ujar Nasrullah.

Baca Juga: Beredar Video Penangkapan Oknum Jaksa Penerima Suap Kasus Habib Rizieq, Kejagung: Hoax  

“Insyaallah kita akan memulai dengan membangun inkubator dari pengembangan sapi perah di kabupaten Gowa," ujar Nasrullah menambahkan.

Berdasarkan data yang dimiliki Nasrullah, PT Cimory saat ini memiliki budidaya sapi perah medium scale dengan 500 ekor sapi perah dan plasma dari 26 kooperasi yang memiliki jumlah sapi perah kurang lebih 2.600 ekor sapi.

Dengan jumlah populasi sapi perah tersebut, Cimory diprediksi bisa menghasilkan 30 sampai 40 ton susu segar setiap harinya.

Baca Juga: Sinopsis The Call: Usaha Petugas Call Center Terlibat Drama Penculikan, Tayang di Trans TV 

"Kita akan lakukan apa yang menjadi harapan kita di kabupaten Gowa, utamanya dalam memenuhi kebutuhan susu sapi," ujar Nasrullah.

Bambang Sutantio, selaku Presiden Direktur Cimory, menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kerjasama jajaran Kementan terkait pembangunan industri susu sapi perah ini.

"Kami yakin dan percaya kerjasama ini akan memberi manfaat baik bagi kabupaten Gowa maupun masyarakatnya,” ujar Bambang.

Baca Juga: Sinopsis Dark Tide: Penyelam Ahli Terjebak di Lembah Hiu, Tayang di Trans TV 

“Kerjasama ini bukan hanya sapi perahnya saja, tapi juga pada susu perahnya. Susu susu yang dikelola peternak akan diambil oleh Cimory," ujarnya menjelaskan lebih lanjut.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kementan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah