Komunitas Harkorpang Bike Kota Bandung, Kaitkan Gowes dan Musik

- 30 Desember 2020, 13:01 WIB
Komunitas Harkorpang Bike Kota Bandung, Kaitkan Gowes dan Musik/Norman Saputra
Komunitas Harkorpang Bike Kota Bandung, Kaitkan Gowes dan Musik/Norman Saputra /

ZONABANTEN.com - Tak dipungkiri pandemi ini membuat masyarakat lebih fokus terhadap kesehatannya. Selain menjaga asupan makanan yang baik dan menerapkan protokoler kesehatan, berolahraga juga menjadi sebuah keharusan.

Salah satu olah raga yang menjadi pilihan oleh masyarakat saat ini adalah bersepeda.

Hampir semua lapisan masyarakat di manapun, baik tua maupun muda, sekarang mengandrungi kegiatan bersepeda. Tak terkecuali bagi para pelaku musik bawah tanah asal Kota Kembang, yang menamakan diri dengan komunitas Harkorpang Bike.

Baca Juga: Indonesia Tunda Pembayaran Proyek Kerja Sama Kapal Selam dan Jet Tempur KF-X, Bisa Bikin Korsel Rugi

Walau kebanyakan dari mereka adalah para musisi cadas, namun sebetulnya komunitas ini terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung.

Buux salah seorang anggota komunitas tersebut, menuturkan “Bersepeda selain bikin sehat juga bikin bahagia, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi dan melakukan kegiatan sosial,”. Di samping alasan kesehatan, pria yang juga tergabung dalam band Turtles JR ini memaparkan, kalau secara kultural punk di Amerika memang terkait erat dengan budaya skateboard dan BMX.

Buux sendiri memiliki dua buah sepeda jenis BMX. Biasanya kegiatan bersepeda dilakukannya bersama teman-temannya di akhir pekan.

Baca Juga: Proses Transisi Pemerintah AS Belum Mulus, Joe Biden Keluhkan Kesulitan Akses ke Pentagon

Waktu-waktu gowesnya tak tentu “kadang dari pagi sampai malam, kadang kalo weekend dari sore hingga jam 1 dini hari,” kata Buux sambil berseloroh. Namun tak jarang Buux juga menggowes sepedanya menuju tempat kerja.

Meski sebutannya komunitas, namun mereka tidak memiliki struktur layaknya sebuah organisasi pada umumnya. Jumlah anggotanya pun diperkirakan puluhan orang.

Dari anak-anak hingga orang dewasa, laki-laki maupun perempuan. Untuk bergabung, tidak ada keharusan menggunakan jenis sepeda tertentu “Bebas saja mau pakai sepeda apa pun itu, yang penting sepeda,” ungkap Buux.

Baca Juga: Ulang Tahun Ke-25, Wajah V BTS Terpampang di Burj Khalifa Berkat Para ARMY

Komunitas ini biasa berkumpul di wilayah Dago, Saparua, Asia Afrika hingga di Jalan Braga.

Sementara rute yang mereka tempuh masih seputar Bandung dan sekitarnya. Menurut Buux, mereka tak pernah menentukan jalur mana yang akan mereka lalui “Seenak hati aja, bahkan kita pernah masuk ke jalur pemakaman”. Biarpun begitu mereka tetap mengedepankan tertib berlalu lintas dan protokoler kesehatan.

Selain gowes, momen kumpul-kumpul tersebut juga dimanfaatkan mereka untuk sharing soal musik dan melakukan aksi sosial, seperti donasi bagi-bagi nasi gratis dan lain sebagainya.

Baca Juga: Roy Suryo Bingung: Perekam Video Syur Bisanya Dilakukan oleh Laki-laki

Dari sini kita bisa melihat, apa yang dilakukan oleh Buux dan teman-temannya menunjukkan kalau semangat masyarakat kota Bandung dalam berolahraga, sedang tinggi-tingginya. “Semoga saja hal ini dapat ditunjang dengan kembali dibukanya sarana-sarana olahraga yang ada,” pungkas Buux.***

Editor: Bunga Angeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x