Cita Rasa yang Unik Berhasil Bawa Kopi Pagaralam Raih Pengakuan Internasional AVPA Paris 2020

- 24 November 2020, 12:41 WIB
Cita Rasa yang Unik Berhasil Bawa Kopi Pagaralam Raih Pengakuan Internasional AVPA Paris 2020
Cita Rasa yang Unik Berhasil Bawa Kopi Pagaralam Raih Pengakuan Internasional AVPA Paris 2020 /

Menurut Zain, Kopi jenis robusta dari Pagaralam yang dipilih dewan juri karena kopi tersebut memiliki keunggulan dari rasanya yang ‘strong bitter’.

Rasa pahit yang unik yang terdapat pada kopi robusta Pagaralam didapat karena tanaman kopi ditanam di ketinggian 1.000-1.4000 mdpl, selain itu tanaman kopinya ditanam berdampingan dengan jenis tanaman lain seperti cengkih, kayu manis, dan petai, sehingga dapat memengaruhi rasa karena kopi menyerap saripati tanaman lainnya yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika 24 November 2020: Dolar Kalap, Rupiah Kena Balap

Baca Juga: Yuk Cek Laporan Prakiraan Cuaca BMKG, Daerah Mana Saja di JABODETABEK yang Berpotensi Hujan

Dengan berhasil mendapatkan pengakuan internasional ini, Abdurahman Are yang juga merupakan seorang petani kopi di Pagaralam berrharap berharap agar dapat berdampak pada kesejahteraan petani karena akan semakin banyaknya peminat yang ingin merasakan cita rasa kopi Pagaralam.

“Di Pagaralam itu, 90 persen penduduk adalah petani kopi. Jika ada perubahan mindset, saya yakin akan ada perubahan besar di Pagaralam karena petani kopinya semakin sejahtera,” kata Are.

Pada dasarnya, kota Pagaralam sejak lama memang dikenal sebagai salah satu daerah produsen biji kopi di Sumsel. namun, secara brand kopi dari Pagaralam ini kurang dikenal dan umumnya kopi Semendio, Lahat asal Sumsel lah yang lebih dikenal.

Baca Juga: Tips Untuk Wanita Yang Ingin Bepergian Sendirian ke Maroko

Tak hanya itu, jalur perdagangan kopi tersebut melalui Pelabuhan Lampung sehingga kerap dikenal dengan brand Kopi Lampung ketimbang Kopi Pagaralam.

Untuk meningkatkan kesejahteraan seperti yang dimaksud Ade, tentu bukan hal mudah bagi Pagaralam karena hingga kini hampir sebagian besar petani kopi di Pagaralam menerapkan pola ‘lama’ dalam pemrosesan paca panenya.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x