ZONABANTEN.com- Gunung yang memiliki tinggi sekitar 3.676 m dari permukaan laut ini meletuskan awan panas sejauh 1,5 Km ke arah Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur di hari Sabtu.
Para petugas Pos Pengamatan gunung Semeru, Ghufron Alwi di gunung Sawur Lumajang, menjelaskan bahwa periode pengamatan gunung dilakukan pada 06.00-12.00 WIB. Dari pengamatan tersebut terjadi 2 kali letusan yang mengakibatkan awan panas berjatuhan dengan jarak luncur 1,5 Km ke arah Besuk Kobokan.
“Juga teramati lima kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 500-1.000 m ke arah Besuk Kobokan,” ujar Ghufron.
Ghufron menjelaskan bahwa dari segi pengamatan atau visualisasi, tertangkap tujuh kali letusan dengan asap mencapai ketinggian sekitar 200-600 m warna putih kelabu yang condong ke arah barat.
Aktivitas gempa gunung Semeru ini, mengalami letusan sebanyak 26 kali dengan amplitudo 12-33 mm, kemudian awan panas guguran sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-15 mm, dan guguran sebanyak lima kali dengan amplitudo 2-6 mm.
“Terjadi juga embusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 4 mm, gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 8 mm dan vulkanik dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo 12 mm,” ujarnya.
Adma Teguh selaku Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang, menjelaskan bahwa gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat dihimbau untuk patuhi rekomendasi yang telah diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca Juga: Hasil Skor Manchester United Vs Wolverhampton: 2-0, Garnacho Pamer Tatto Baru
“Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak (pusat erupsi),” ujarnya.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas di jarak 500 m dari tepi sungai (sempandan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, dikarenakan memiliki potensi dilanda perluasan awan panas dan lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah / puncak gunung api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran baju (pijar),” imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. ***