ZONABANTEN.com - Hujan es sebesar batu kerikil guyur daerah Pekanbaru pada sore hari. Hujan es sebesar batu kerikil guyur daerah Pekanbaru pada sore hari.
Hal itu bertepatan di kawasan perumahan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru.
Fenomena hujan ini berawal dari air hujan biasa yang lama kelamaan berubah menjadi butiran es batu sebesar batu kerikil.
Baca Juga: Waspadai Awan Cumulonimbus yang Sebabkan Surabaya Hujan Es, Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
Hujan es batu ini menghunjami atap seng rumah-rumah wagra dan terdengar seperti bebatuan yang jatuh.
Yasir Prasuna selaku prakirawan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena alam ini didapatkan dari dampak adanya pemanasan global yang sangat tinggi.
Dari pemanasan tersebut, muncullah pembentukan awan yang padat dan berbentuk gumpalan hitam serta tebal, yang biasa disebut awan cumolonimbus.
Hal itu yang menyebabkan terjadinya hujan dengan butiran es di wilayah Pekanbaru pada sore hari.
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Terjadinya Hujan Es dari BMKG, Fenomena yang Normal Saat Musim Hujan
“Fenomena hujan es ini disebabkan pemanasan yang cukup tinggi. Ini lah yang membentuk awan yang masif (padat). Biasanya potensi awan ini berjenis cumolonimbus,” ujar Yasir.
Yasir menjelaskan bahwa perkiraan hal ini akan terjadi lagi pada beberapa hari kedepan.
Namun, tidak dalam wujud butiran es, melainakn berwujud angin kencang atau puting beliung.
“Kalau kondisinya masih sama, bisa berpotensi kembali. Tapi, dalam bentuk angin kencang atau puting beliung,” pungkasnya. ***