Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Akan Dikelola Bersama Oleh Indonesia- UEA

14 Januari 2023, 11:27 WIB
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Akan Dikelola Bersama Oleh Indonesia- UEAA /kemenag

ZONABANTEN.com - Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memiliki hubungan yang istimewa, bahkan kedua negara ini bersahabat baik.

Hal ini juga didukung oleh kedekatan hubungan Presiden RI Joko Widodo dengan mantan Presiden Syekh Zayed (almarhum) dan Presiden Mohamed bin Zayed.

Persahabatan kedua negara ini diabadikan dalam beberapa monumen seperti, ada jalan tol layang Mohamed bin Zayed (MBZ) di Jakarta dan jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop 14 Januari 2023 di Tangerang dan Tangerang Selatan

Selain itu, dilakukan kerjasama pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo.

Masjid Raya ini merupakan hadiah dari Presiden UEA kepada Indonesia.

Masjid ini merupakan replikasi dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi, UEA, sehingga desainnya dirancang mirip dengan aslinya.

Masjid Raya Sheikh Zayed berada di kelurahan Gilingan, kecamatan Banjarsari, kota Surakarta, Jawa Tengah.

Masjid Raya Sheikh Zayed diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Presiden PEA Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022.

Baca Juga: Jeka Saragih Siap Bertarung di Final Road to UFC Melawan Anshul Jubli, Catat Tanggalnya!

Sebagai tindak lanjut, kedua pihak pada 12 Januari 2023 telah menandatangani kesepakatan pengelolaan bersama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Kesepakatan ini ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dan Rektor Universitas Muhammad Bin Zayed PEA, Khaled Salem Al-Yabhouni Al-Dhahrei, di Solo.

“Ini sedikit lagi selesai masih ada hal-hal kecil yang harus dituntaskan. Mudah-mudahan 15 atau 16 Januari diserahkan ke kami untuk dioperasikan. Karena tadi sudah ada manajemennya,” kata Kamaruddin di Solo, Kamis 12 Januari 2023.

Baca Juga: Terkait Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Jelaskan Kawasan Tersebut Tidak Sekedar Masjid

“Kegiatan tak hanya ibadah namun bagaimana masjid bisa berfungsi bagi masyarakat secara umum,” lanjutnya.

Menurutnya, masjid ini akan menjadi pusat literasi keagamaan.

Masjid akan dikelola profesional dari sisi idarah (manajemen administrasi), imarah (aktivitas pemakmuran masjid), dan ri'ayah (pemeliharaan fisik).

"Masjid akan dikelola profesional sebagai pusat peningkatan literasi keagamaan sekaligus pusat diseminasi paham agama moderat, Islam yang damai, toleran, menghargai dan menghormati perbedaan agama, suku, dan budaya," jelasnya.

Selain pengelolaan bersama, ditandatangani juga MoU tentang pembangunan Solo Culture Center atau Islamic Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed.

Pembangunan itu sepenuhnya akan dibiayai pemerintah PEA. Menurut Kamaruddin, lahan yang digunakan merupakan aset Kementerian Pertahanan yang diserahkan kepada Kementerian Agama.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas berharap masjid pemberian Presiden UEA ini dapat menjadi tempat pengembangan dunia keislaman di Indonesia, bahkan dunia.

“Ini Masjid yang sangat indah. Saya berharap masjid ini mampu memberikan kontribusi bagi umat dalam pengembangan keislaman yang rahmatan lil alamin,” terang Menag di Surakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo pada seremonial peresmian.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler