Banyak Pilihan Penginapan Saat Berwisata Di Geopark Ciletuh

2 Juli 2020, 14:54 WIB
Di Geopark Ciletuh juga tersedia penginapan berstandar hotel //Erie W. Adji

ZONABANTEN.com - Ciletuh Geopark di Sukabumi jika menentukan titik tolaknya dari area seputaran Jembatan Semanggi Jakarta memilik jarak tempuh sekitar 168 kilometer.

Jika memakai perkiraan waktu tempuh dari Google Map maka jarak tersebut akan bisa dijalani pada kisaran 4 jam. Tentu sangat membuka kesempatan untuk menyambangi satu warisan alam dunia itu dengan kendaraan mobil pribadi.

Keberadaan jalur bebas hambatan alias tol yang sudah bisa membuat Anda sampai di gerbang Cigombong (Sukabumi) dalam waktu memuat waktu tempuh di atas sudah ada diskon waktu sekitar 2 jam dibandingkan sebelumnya lewat jalur Ciawi Bogor.

Baca Juga: Bikin SKCK Sekarang Bisa Online, Berikut Dokumen Yang Harus Disiapkan

Sebagai lokasi wisata, Ciletuh Geopark di Selatan Kabupaten Sukabumi juga sudah tersedia sejumlah penginapan kelas vila. “Sejak 2011 vila-vila mulai dibangun di wilayah Ciletuh,” buka Firman.

Pria yang menggawangi vila D’ Leuit itu sejenak mengenang masa-masa sebelumnya dimana yang bisa mengkases area Ciletuh adalah peneliti, pemburu satwa liar, dan off roader.

“Waktu itu jalanannya campur-campur antara jalan aspal dan jalan berbatu, sulit untuk dilewati kendaraan biasa seperti sekarang,” kenangnya.

Penginapan rumah penduduk harus direservasi agar tak kehabisan kamar /Erie W. Adji

Vila yang dikelola oleh Firman berada di wilayah pantai Wauran, merupakan titik terendah dari seluruh wilayah wisata alam itu. Vila yang ditanganinya merupakan penginapan pertama untuk wilayah pantai.

“Bahkan sebenarnya, inii vila pertama di Ciletuh,” senyumnya. Lokasinya menurut Firman lagi merupakan titik paling pas untuk melihat matahari terbenam.

Selain itu wilayah pantai diakui Firman lagi merupakan titik ideal untuk menikmati Ciletuh. “Di bagian belakang ada wilayah persawahan, naik ke atas buat ke lokasi curug-curug, dan ada pantai bahkan kalau mau bisa juga melaut untuk mencari ikan,” bebernya.

Biaya untuk melaut, berlayar sekitar 1 jam dari pantai, sekitar Rp 150 ribu per orang dimana biaya itu sudah termasuk alat pancing dan juga umpan. “Kecuali ada musim-musim tertentu yang ikannya berbeda, ada tambahan biaya umpan paling mahal Rp 50 ribu,” ujar Firman lagi.

Baca Juga: Terkini, Registrasi Festival Mobile E-sport GAC Diperpanjang 3 Juli

 Untuk memancing di laut durasinya juga tergantung permintaan wisatawan. Namun yang sering dijalani adalah berangkat saat gelap menjelang dan kembali ke pantai saat menyongsong pagi. “Ombak kalau sudah di tengah laut tidak sebesar yang kita lihat saat di pantai,” kata pria ramah itu lagi. Ikan kakap adalah tangkapan yang paling umum bisa diperoleh usai memancing di laut.

Untuk sewa vilanya sendiri, vila yang berada di pantai Wauran itu punya beberapa jenis ruangan. Untuk jenis lumbung dihargai Rp 400 ribu tanpa ada perbedaan harga saat akhir pekan. Satu lumbung bisa menampung lima orang, jika ada tambahan kasur akan dikenai biaya Rp 550 ribu. Semua fasilitas mandi ada di dalam kamar. Untuk sarapannya tidak dikenai biaya lagi, kecuali untuk tambahan porsi dengan biaya mulai Rp 15 ribu per porsi dengan menu nasi goreng.

Baca Juga: Ini 10 Resep Obat Tradisional Indonesia, Baik untuk Kesehatan

Selain kelas lumbung, ada aula yang menampung 10 orang dengan biaya Rp 1 juta. Tambahan kasur akan dikenai biaya Rp 50 ribu per alas tidur. Fasilitas mandinya di luar aula, sebagaimana juga fasilitas di lantai dua yang berada di atas aula dengan tarif per kamar Rp 300 ribu per kamar berkapasitas dua orang.

Penginapan di Ciletuh /Erie W.Adji

Nah, kalau mau lokasi penginapan yang lebih sejuk juga bisa memilih di area seputaran Panenjoan. Ini merupakan salah satu dataran tinggi dalam komplek Ciletuh Geopark serta merupakan wilayah pertama yang akan dilalui saat masuk komplek wisata geologi tersebut.

Sejak memasuki wilayah yang bisa ditempuh sekitar 5 jam dari Jakarta itu banyak ditemukan rumah tinggal atau penginapan khusus dengan berbagai fasitas. Seperti D’ Sakinah Homestay, lokasinya sekitar 500 meter dari titik pandang Panenjoan.

Baca Juga: Ingin Menggunakan KA Jarak Jauh? Perhatikan Syarat Utama Berikut Ini

“Dari sini lebih dekat ke Curug Awang, Curug Tengah, dan Curug Manik,” buka Nanung yang memiliki penginapan tersebut. Total ada tujuh bilik yang dibangun, empat bilik diantaranya bisa menampung hingga 12 orang dengan harga sewa per bilik mulai Rp 1,2 juta.

Untuk asupan rutin seperti sarapan ada menu sesuai pesanan dengan harga mulai dari Rp 35 ribu per orang. Atau kalau yang dimau adalah nasi goreng bisa juga disediakan sampai maksimal 35 porsi. 

Nah, mau pilih yang mana? ***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler