Biografi Singkat Haji Agus Salim, Pejuang Indonesia Asal Sumatera Barat

4 November 2022, 10:30 WIB
Biografi Agus Salim yang wafat pada 4 November 1954 /Kepustakaan Presiden Perpusnas

ZONABANTEN.com – 4 November 1954 merupakan hari wafatnya Haji Agus Salim. Berikut biografi singkat Haji Agus Salim, pejuang Indonesia asal Sumatera Barat.

Haji Agus Salim adalah seorang ulama dan tokoh pejuang kemerdekaan yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 9 Oktober 1884.

Saat kecil, ia mempunyai nama Mashudul Haq. Ayahnya adalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau.

Agus Salim menempuh pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS), yaitu sekolah khusus anak-anak Eropa.

Ia melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Agus Salim berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda.

Setelah lulus, Agus Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri.

Baca Juga: Biografi Singkat Raden Dewi Sartika, Salah Satu Pahlawan Emansipasi Wanita Bersama R.A Kartini 

Pada tahun 1906, ia berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja pada Konsulat Belanda.

Agus Salim juga sempat menekuni jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja, sebagai Redaktur II. Ia bahkan diangkat sebagai Ketua Redaksi.

Kesuksesannya dalam dunia jurnalistik terus meningkat, hingga akhirnya ia menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta.

Karena kesuksesannya, ia mendirikan Surat Kabar Fadjar Asia, Redaktur di Harian Merdeka di Yogyakarta, lalu membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO).

Bersamaan dengan itu, Agus Salim juga aktif dalam dunia politik sebagai pemimpin organisasi Sarekat Islam.

Agus Salim juga cerdas dalam berbahasa. Ia menguasai 9 bahasa asing, yaitu Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki, dan Jepang.

Baca Juga: Mr. Assaat, Presiden Indonesia yang Belum Banyak Diketahui, Simak Biografi Singkatnya Berikut 

Bahkan, Agus Salim sempat menjadi penerjemah di Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi.

Tak sampai situ, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada periode 3 Juli 1947 – 20 Desember 1949.

Pada masa jabatannya, Agus Salim menjadi ketua delegasi Indonesia dalam Inter Asian Relation Conference di India, dan berusaha membuka hubungan diplomatik dengan beberapa negara Arab, terutama Mesir dan Arab Saudi.

Pada tahun 1953, Agus Salim memutuskan untuk mengundurkan diri dari dunia politik dan mengarang buku yang berjudul “Bagaimana Takdir, Tawakal, dan Tauchid Harus Dipahamkan?”.

Judul buku tersebut lalu diubah menjadi “Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir, dan Tawakal”.

Tokoh pejuang Indonesia ini wafat pada 4 November 1954 di RSU Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler