ZONABANTEN.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyapa perwakilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kedutaan Besar RI (KBRI), Riyadh.
Mensos Risma menemui perwakilan PMI di sela-sela kegiatan Kongres Kewirausahaan Global (GEC) di Riyadh, Arab Saudi.
Mensos membuka dialog dengan perwakilan PMI untuk mengungkapkan keinginan dan permasalahan yang mereka hadapi.
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga memberikan sejumlah arahan dan kebijakan, termasuk membantu masalah yang mereka hadapi, memfasilitasi kepulangan mereka hingga memberikan layanan dasar.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 25 Dibuka, ini Tahap Pendaftarannya, Ada Durasi Tesnya Lho
Risma menyampaikan apresiasi karena PMI berjuang mencari penghidupan di luar negeri, secara bersamaan mereka menghadapi situasi yang tidak mudah.
Risma juga menyampaikan, “Saya memahami ibu-ibu di sini bekerja untuk memberi nafkah keluarga. Dan itu tidak mudah karena memang di negeri orang, sementara keluarga ada di tanah air.”
“Tetap semangat karena ibu-ibu adalah pahlawan devisa. Di tengah berbagai tantangan, yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik,” ucapnya.
Masalah yang dihadapi PMI sangat kompleks dan tidak ringan. Namun, tantangan yang tidak kalah berat adalah keberadaan PMI di luar negeri yang harus hidup terpisah dengan orang yang mereka cintai di tanah air.
Oleh karena itu, Mensos menawarkan kesempatan kepada PMI yang berniat pulang ke Indonesia, Kemensos siap memfasilitasi.
Baca Juga: Seputar Bansos PKH Tahap 2, Tujuh Golongan ini Bisa Menerimanya
“Bagi yang ingin kembali ke tanah air, Kemensos siap memfasilitasi pemulangan PMI dari Arab Saudi ke Indonesia, kecuali bagi PMI yang masih bermasalah dengan hukum,” katanya.
Bersamaan dengan kunjungan Mensos tersebut, ada 34 orang PMI yang akan dipulangkan dengan biaya KBRI.
PMI tersebut akan dijemput dan diberikan pendampingan oleh tim Kemensos. Mereka juga akan mendapatkan layanan dasar sementara di Sentra Mulya Jaya, milik Kemensos.
Bagi PMI yang bermasalah, Kemensos akan membantu seperti membayar denda dari setiap PMI yang tidak memiliki iqomah (identitas kependudukan sementara).
Selanjutnya bila masalah hukum mereka sudah selesai, Kemensos juga akan memfasilitasi kepulangannya ke tanah air.
Tim Kemensos juga melakukan asesmen terhadap kebutuhan dan kemampuan PMI terutama setelah mereka kembali ke tanah air.
Baca Juga: Tokyo Verdy Pesta Gol, Pratama Arhan Main?
Kemensos akan melakukan pendampingan dan bantuan sehingga mereka dapat hidup mandiri.
Sesuai data dari KBRI Riyadh, terdapat 177 orang PMI yang saat ini ditampung di shelter Ruhama KBRI di Riyadh dengan berbagai jenis masalah.
Mereka ada yang gajinya tidak dibayar, korban pelecehan, korban kekerasan, dan sebagainya.
Informasi menarik lainnya KLIK DISINI***