Inilah Sejarah Pergantian Nama Ibu Kota Indonesia, Mulai dari Sunda Kelapa hingga Jakarta

4 Maret 2022, 19:37 WIB
Inilah Sejarah Pergantian Nama Ibu Kota Indonesia, Mulai dari Sunda Kelapa hingga Jakarta /PIXABAY (13452116)

ZONABANTEN.com – Saat ini Jakarta berstatus sebagai ibu kota dari negara Indonesia.

Tapi, apakah anda tahu bahwa proses penetapan dari nama ibu kota negara kita bukanlah sesuatu yang instan?

Pada zaman dahulu sebelum dan saat, bahkan setelah kita memasuki masa penjajahan, ibu kota negara kita sudah beberapa kali mengalami pergantian nama.

Baca Juga: Menolak Lupa: 4 Maret 1621, Batavia Lahir Di Atas Jayakarta yang Hancur #IndonesianHistory

Selain itu, dahulu Jakarta dikenal kota pelabuhan karena mempunyai lokasi yang strategis, sehingga sering digunakan sebagai tempat perdagangan.

Salah satunya yang paling populer adalah “Batavia”.

Berikut adalah rangkuman singkat dari sejarah pergantian dari nama ibu kota negara Indonesia:

A. Sunda Kelapa (Abad ke-14)

Baca Juga: Inilah Asal Usul Nama 'Batavia': Jakarta Pada Masa Penjajahan Belanda Tagar IndonesianHistory

Sunda Kelapa berada di wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Kerajaan ini merupakan kerajaan Sunda yang berpusat di Bogor, dan populer hingga tahun 1579.

Pada tahun 1522, Pajajaran berselisih dengan tiga kerajaan Islam, yakni Cirebon, Demak, dan Banten. Pajajaran kemudian meminta bantuan Portugis yang kala itu memang beraktivitas di Nusantara.

Namun, pertempuran dimenangkan oleh pasukan gabungan kerajaan Islam yang dipimpin oleh Pangeran Fatahillah.

B. Jayakarta (22 Juni 1527)

Setelah kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, dan dipimpin oleh pejabat khusus yang ditunjuk oleh Kesultanan Demak.

Setelah Demak runtuh pada 1554 karena konflik internal, Jayakarta dikelola oleh Kesultanan Banten.

Baca Juga: Pendaftaran SPAN PTKIN Sudah Dibuka, Simak Persyaratan dan Cara Daftarnya

C. Stad Batavia atau Kota Batavia (4 Maret 1621)

Pada 1619, VOC Belanda yang dipimpin Jan Pieterszoon Coen datang dan menghancurkan Jayakarta.

Lalu mereka membangun kota baru di bagian barat sungai Ciliwung yang dinamakan Batavia pada 4 Maret 1621.

Jayakarta di bumi ratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya di gali parit. Di bagian belakang juga dibangun gudang, dikitari parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kuat.

Rumah, bangunan dan masjid pun dihancurkan tanpa sisa. Coen membangun Batavia dengan konsep yang mirip dengan arsitektur gaya Belanda, lengkap dengan kanal dan jembatan.

Baca Juga: Puteri Indonesia Sampaikan Harapan untuk Pembangunan IKN di Hadapan Jokowi

Selesai dibangun pada tahun 1650, Batavia menjadi tempat tinggal bangsa Eropa. Sementara bangsa Cina, Jawa, dan penduduk pribumi lainnya disingkirkan ke tempat lain.

Nama Batavia dipakai sejak sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika Hindia-Belanda jatuh ke tangan bangsa Jepang.

Selama itu, Belanda sudah 2 kali melakukan pergantian nama, antara lain Gemeente Batavia (1 April 1905), dan Stad Gemeente Batavia (8 Januari 1935).

D. Jakarta Tokubetsu Shi (8 Agustus 1942)

Setelah mengalahkan bangsa Belanda, pada tahun 1942, nama Batavia berubah menjadi Djakarta sebagai akronim dari Djajakarta.

Baca Juga: Sebuah Ledakan Terdengar di Ibu Kota Ukraina Setelah Putin Perintahkan Operasi Militer

Menurut Lasmijah Hardi dalam Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita (1987), pergantian nama ini bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya, pada 8 Desember 1942.

Di mana nama lengkap kota ini ialah Jakarta Tokubetsu Shi.

E. Jakarta (Saat Indonesia Merdeka)

Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepang-nya.

Baca Juga: Lirik Lagu Wajib Nasional Hymne Kemerdekaan Ciptaan Ibu Sud

Memasuki zaman Indonesia merdeka, Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat (RIS) saat itu, Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu, menegaskan, sejak 30 Desember 1949 tak ada lagi sebutan Batavia bagi kota ini. Sejak saat itu, nama Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta.

Demikian rangkuman singkat dari sejarah pergantian dari nama ibu kota negara Indonesia, mulai dari Sunda Kelapa hingga Jakarta, yang masih digunakan sampai saat ini.

***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: jakarta.go.id bpkp.go.id Batavia Digital

Tags

Terkini

Terpopuler