Dua Pelajar Ini Wakili Indonesia di Ajang Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional 2022 di Hamburg

1 Februari 2022, 10:27 WIB
Foto Wilbert Thamrin dan Condoleezza Gnade Tanabi_© Goethe-Institut Indonesien /

ZONABANTEN.com - Dua pelajar ini akhirnya terpilih untuk mewakili Indonesia di Ajang Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional 2022 di Hamburg, Jerman.

Hasil ini diperoleh setelah mereka berdua berhasil menyisihkan sebanyak 77 pelajar dari 62 SMA/SMK/MA di 27 provinsi telah berkompetisi secara daring di babak final Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022 pada 24-25 Januari 2022.

Ya, pemenang pertama dan kedua pada lomba tahunan ini akan mewakili Indonesia berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional 2022 di Hamburg, Jerman.

Dalam upacara pengumuman pemenang di GoetheHaus Jakarta yang disiarkan secara langsung di YouTube Goethe-Institut Indonesien pada Senin 31 Januari 2022, Wilbert Thamrin (SMA Saint Peter Kelapa Gading, Jakarta) dinobatkan sebagai juara satu.

Baca Juga: Berita Premier League: Liverpool Pinjamkan Sepasang Pemainnya ke 2 Klub Championship

Adapun Condoleezza Gnade Tanabi (SMA Negeri 28 Jakarta) terpilih sebagai juara kedua.

Wilbert Thamrin dan Condoleezza Gnade Tanabi akan terbang ke Hamburg untuk melanjutkan perjuangannya dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional yang dijadwalkan berlangsung 25 Juli hingga 5 Agustus 2022.

Kompetisi akbar internasional ini berlangsung setiap dua tahun sekali.

Selain diuji keterampilan berbahasa Jerman, para peserta diharapkan menunjukkan kompetensi komunikasi antarbudaya dan kerja tim di tingkat internasional.

Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional 2022 akan diikuti sekitar 90 finalis dari 45 negara.

Baca Juga: Gempa Bumi Ringan dan Dalam Guncang Pulau Sumbawa Pagi ini

“Saya mengapresiasi para finalis karena tahun ini jauh lebih banyak peserta dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dr. Stefan Dreyer, Direktur Goethe Institut Indonesien.

“Tahun ini, jumlah peserta yang berkompetisi hampir mencapai 1.200 pelajari dari 373 SMA/SMK/MA di babak penyisihan tingkat provinsi pada November 2021 hingga akhirnya mengerucut menjadi 77 finalis. Hal ini terjadi karena Olimpiade Bahasa Jerman di Indonesia berlangsung secara daring sehingga bisa meraih lebih banyak peserta,” imbuhnya.

Selain Wilbert dan Condoleezza, pemenang kompetisi lainnya tahun ini adalah: Arifianti (SMA Negeri 1 Kedungwaru, Jawa Timur) di tempat ketiga, Elianne Sulistyo (SMA Santa Ursula BSD, Banten) di tempat keempat, Audy Putrirafalika Sudrajat (SMA Madania Bogor, Jawa Barat) di urutan kelima, dan Felicitha Josephena Adi (SMA Negeri 2 Balikpapan, Kalimantan Timur) di posisi keenam.

Keenam pemenang memperoleh beasiswa kursus bahasa Jerman di salah satu Goethe-Institut di Jerman.

Baca Juga: Amankan Momen Imlek 2022 dan Cegah Terorisme, Polda Banten Akan Terjunkan Ribuan Personel

Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional di Indonesia diadakan setiap tahun sejak 2010 untuk mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia serta mendorong pelajari SMA/SMK/MA untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman.

Para pelajar diuji dalam hal keterampilan berbahasa Jerman pada tingkat kemahiran bahasa A2 (tingkat pemula lanjutan).

Pada 24 Januari, seluruh finalis ditantang menjawab langsung secara mandiri beberapa pertanyaan seputar tema kajian budaya Jerman pada aplikasi Actionbound di gawai mereka.

Di bagian ini, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencakup pengetahuan tentang negara Jerman secara umum, di antaranya geografi Jerman, perayaan di Jerman, hingga tokoh ternama asal Jerman.

Baca Juga: Berita Premier League: Liverpool Gagal Datangkan Fabio Carvalho dari Fulham, ini Penyebabnya

Di hari berikutnya, kemahiran berbicara para finalis menjadi fokus utama.

Melalui platform Zoom, para finalis diminta mempersiapkan sebuah presentasi tentang topik sehari-hari bersama kelompoknya masing-masing, kemudian mempresentasikannya di hadapan juri.

Dalam kompetisi dua hari ini, para finalis tak hanya memperlihatkan kemampuan berbahasa Jerman, tetapi juga kemampuan bekerja dalam kelompok serta menonjolkan kreativitas.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Goethe-Institut Indonesien

Tags

Terkini

Terpopuler