Bolehkah Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah? Pahami Penjelasannya

- 29 April 2023, 09:27 WIB
Ilustrasi hukum menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dan puasa sunnah
Ilustrasi hukum menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dan puasa sunnah /Pexels
 
ZONABANTEN.com - Pada minggu pertama ini, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa Syawal selama 6 hari. Namun, puasa sunnah di bulan Syawal tak harus dilakukan selama 6 hari secara berurutuan.

Puasa Syawal tersebut dapat dilakukan mulai tanggal 2 Syawal setiap tahunnya.

Berpuasa sunnah pada bulan Syawal ini akan mendatangkan keberkahan bagi umat Muslim, karena ia akan memperoleh pahala bagaikan telah berpuasa selama satu tahun penuh.

Namun, terkadang muncul kebingungan ketika akan melaksanakan puasa Syawal bagi para muslimah atau umat Muslim yang memiliki hutang puasa karena adanya udzur syari 

Bagi wanita ataupun umat Muslim yang sempat tidak berpuasa di bulan Ramadhan, biasanya akan timbul pertanyaan bolehkah melakukan puasa Syawal ketika hutang puasa di bulan Ramadhan belum diganti atau di qadha.

Perkara ini disebabkan karena adanya kewajiban bagi umat Muslim yang tidak diperbolehkan membayar fidyah untuk segera mengganti atau melakukan qadha puasa di bulan Ramadhan.

Mengganti atau melakukan qadha puasa Ramadhan harus dilakukan diluar bulan Ramadhan dan hukumnya wajib.

Dianjurkan bagi umat Muslim yang memiliki hutang puasa untuk menyegerakan qadha puasa dan tidak boleh menunda-nundanya selama tidak ada udzur.

Seorang muslim yang sengaja menunda qadha puasanya padahal ia memiliki kemampuan untuk menunaikannya, maka ia akan berdosa.

Baca Juga: Hukum Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Sunnah, Berikut Penjelasannya

Namun, ini tidak berlaku apabia ia memiliki udzur yang membuatnya tidak memiliki kemampuan atau tidak diperbolehkan mengganti atau melakukan qadha puasa dan menggantinya dengan fidyah.

Untuk qadha puasa, terkadang masing muncul pertanyaan apakan boleh menggabungkannya dengan puasa sunnah.

Misalnya meniatkan qadha puasa Ramadan dengan puasa Senin Kamis.

Harapannya agar teap memperoleh keberkahan puasa Ramadhan dan puasa sunnah Senin Kamis.

Terdapat dua hukum qadha puasa wajib yang digabungkan dengan puasa sunnah.

Hukum tersebut dikenal dengan At-Tasyrik dan A-Tadaakhul.

Kedua hukum tersebut bisa bermacam-macam, misalnya menggabungkan ibadah wajib bersama ibadah sunnah dalam satu niat.

Namun, harus dapat diperhatikan bahwa siapapun yang melakukan ibadah sunnah tidak akan pernah bisa mencukupi puasa wajib.

Misalkan seseorang akan melaksanakan puasa Asyura, maka ia belum dapat disebut melaksanakan qadha puasa wajibnya.

Bagi seseorang yang memiliki niat untuk melakukan qadha puasa wajib pada waktu-waktu dilaksanakannya puasa sunnah seperti puasa Asyura, maka qadha puasanya dianggap sah.

Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa orang tersebut juga akan memperoleh pahala puasa Asyura.

Baca Juga: Hukum Qadha Puasa Ramadhan di Senin Kamis Menurut Penjelasan Ustadz Abdul Somad, Lengkap dengan Niatnya

Syaikh Ibnu Itsaimin dalam buku Fatawa Ash-Shiyam menjelaskan bahwa ada kemungkinan dua jenis pahala datang sekaligus ketika kita menggabungkan yang wajib dengan yang sunnah.

Yang penting, ada niat yang telah diucapkan. Ketika seorang Muslim berniat untuk melakukan qadha puasa wajibnya pada waktu puasa Arafah dan Asyura, maka pahala yang diperolehkan double.

Namun, hukum puasa qadha yang digabungkan dengan puasa sunnah dalam satu waktu hanya berlaku untuk puasa sunnah yang tidak berkaitan dengan puasa Ramadhan.

Sehingga hukum untuk menggabungkan qadha puasa sengan puasa sunnah di bulan Syawal tidak akan berlaku.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa berpuasa Ramadhan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hai di bulan Syawal, makaia seperti berpuasa setahun penuh".

Hukum-hukum diatas juga menjelaskan bahwa bagi seorang Muslim yang memiliki hutang puasa berarti belum sempurna melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Maka dari itu, ia tidak dapat menjalankan puasa Syawal sebelum menunaikan qadha puasa wajibnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa qadha puasa wajib dengan puasa sunnah tidak dapat digabungkan.

Seorang Muslim yang masih memiliki kewajiban untuk melakukan qadha puasa sebaiknya mendahulukukan untuk menunaikan qadha puasa wajib daripada melakukan puasa sunnah.

Qadha puasa wajib dianjurkan untuk segera dilakukan agar ibadah kita di bulan Ramadhan menjadi sempurna.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Muslim.sg muftiwp.gov.my Kitab Fiqih: Ash-Shiyamu Majmu’atu As’ilati fii Ahkamihi (Ib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah