Baca Juga: Sambut Jokowi Pakai Kebaya Merah, Dita Secret Number Dipuji Netizen
Buya Yahya yang merupakan seorang ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, Jawa Barat memberikan jawaban tegas.
Ulama bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif tersebut menegaskan bahwa riwayat tersebut tidak benar, sehingga tak bisa dijadikan pegangan.
"Banyak riwayat-riwayat yang disusupkan, tidak benar, disusupkan kepada Islam. Tapi banyak dipegang oleh hamba-hamba Allah," ucapnya.
"Termasuk itu tadi, puasa pada akhir tahun dan awal tahun (Hijriah) akan diampuni Allah," ujar Buya Yahya menyampaikan penjelasannya.
Menurut pendakwah yang juga merupakan pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon itu riwayat tersebut adalah riwayat bohong.
Karena, dijelaskan oleh Buya Yahya, tahun Hijriah sendiri sebenarnya baru dicetuskan pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab.
Masa tersebut tentu setelah Rasulullah Nabi Muhammad SAW meninggal. Sehingga tak mungkin ada hadist riwayat yang mengatakan seperti itu.
"Ini jelas, bohong riwayat semacam itu. Awal tahun dan akhir tahun itu ada pada masa sayyidina Umar bin Khattab," ucap Buya Yahya lagi.