Timor Leste Jatuh Miskin, Ramos Horta Kecam Beberapa Bank Termasuk Mandiri dan BRI

- 23 September 2020, 09:11 WIB
POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.
POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. /Antara/Akbar Nugroho Gumay/

Timor Leste Jatuh Miskin, Ramos Horta Kecam Beberapa Bank pemberi pinjaman ke Bank Sentral Timor Leste, Termasuk Bank Mandiri dan BRI

ZONABANTEN.com -  Timor Leste yang dahulunya merupakan provinsi Timor Timur telah melepaskan diri dari Indonesia melalui referendum pada tahun 1999.

Saat ini Timor Leste berada pada urutan ke 152 untuk tingkat kemakmuran dari 162 negara di dunia. Artinya Timor Leste masuk dalam urutan negara ke 11 termiskin di dunia.

 

Masuknya Timor Leste sebagai negara miskin dunia dilaporkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

 

Berdasarkan laporan dari UNDP Timor Leste, sejak negara tersebut merdeka atau pada 20 Mei 2002 lalu, terdapat tiga bidang yang menjadi fokus UNDP untuk membantu Timor Leste berkembang.

Baca Juga: ShopeePay Gandeng KALCare dan K24Klik Permudah Akses Kebutuhan Produk Kesehatan

Bidang-bidang tersebut bertujuan untuk membina budaya pemerintahan demokratis yang efektif dan efisien, pengurangan kemiskinan, pengelolaan sumber daya lingkungan, dan kohesi sosial serta pencegahan konflik.

Kondisi perekonomian yang mencekik ini diperparah dengan adanya pandemi Corona yang menerjang seluruh dunia, termasuk Timor Leste.

Akibatnya, banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan tak mampu membayar kredit perbankan.

Untuk itu, mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta meluapkan kekesalannya pada Banco Central Timor-Leste (BCTL) atau Bank Sentral Timor Leste.

Baca Juga: Demi Timor Leste, Xanana Gusmao Minta Angela Freitas tidak Menurunkan People Power

Artikel ini dapat juga anda baca di Zona Jakarta (PRMN) dengan judul Murka, Ramos Horta: Bank Mandiri dan BRI Pembunuh Ekonomi Timor Leste!

Hal ini seperti dikutip dari The Oekusi Post, Ramos Horta menulis sendiri opininya tentang kondisi perekonomian Timor Leste saat ini.

Berikut kutipan opini tulisan Ramos Horta yang dimuat dalam The Oekusi Post pada 11 September 2020 lalu.

"Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNU / CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang rata-rata mencapai 16% atau lebih. 

Pada tahun 2019, cabang-cabang dari bank asing yang disebutkan di atas mengambil simpanan hampir $ 1 miliar. Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab ... mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar negara kita?

Baca Juga: Tahapan Pilkada Diawasi Ketat, Pelanggar Protokol Kesehatan Akan Ditindak Tegas

Saya telah terlibat dengan ratusan pemimpin global yang menyerukan penghapusan hutang negara-negara Dunia Ketiga. Kami dari Dunia Ketiga adalah korban pandemi kesehatan masyarakat dan kehancuran ekonomi global yang bukan sama sekali menjadi tanggung jawab kami. Dan apakah kita diharus terus membayar kepentingan skandal yang dikenakan oleh pemberi pinjaman?.

Tetapi di negara saya sendiri, para pemimpin nasional belum mengatakan sepatah kata pun tentang suku bunga tinggi yang memalukan atau mengambil langkah-langkah untuk melibatkan pemberi pinjaman dalam dialog untuk segera atau paling tidak menengahi, menegosiasikan kembali hutang-hutang yang belum dibayar ini dengan bank," tulis Ramos Horta penuh emosi.

"Selama beberapa pertemuan dengan cendikiawan terbaik Timor Leste saya mencoba mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk memahami status keuangan dan layanan yang diberikan oleh BNCTL dan bank asing yang berbasis di Timor Leste.

Baca Juga: Isu Bakal Terjadi Tsunami Setinggi 20 Meter Bikin Was Was Warga Pesisir di Lebak Selatan

Biaya (bunga) yang sangat tinggi yang dikenakan pada orang Timor Leste membuat warga berusaha membayar pinjaman di CGD / BNU, MANDIRI, ANZ BANK, BRI, hal ini adalah pembunuh sektor swasta di Timor Leste, hambatan nyata bagi pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNU / CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang rata-rata mencapai 16% atau lebih," lanjut penerima Nobel Perdamaian tersebut.

Apakah simpanan ini berada di Timor Leste atau merupakan pembiayaan luar negeri dan menghasilkan bunga di luar negeri untuk bank asing ini?," tanya Ramos Horta dalam opininya.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam di Butik LM Hari Rabu 23 September 2020, Rp.1.007.000 per Gram

 

Seperti yang kita ketahui, Bank Mandiri dan BRI adalah dua bank BUMN milik pemerintah Indonesia yang membuka cabang luar negeri di Timor Leste.

UNDP merupakan salah satu sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memaksimalkan potensi negara-negara dunia dalam sisi pembangunan, termasuk di Timor Leste.

Sejak tahun 1999, UNDP berperan dalam pemulihan pasca-konflik dengan Indonesia.

Namun sampai saat ini yang didapat Timor Leste malah kemunduran ekonomi plus pandemi corona.

Program tersebut melakukan pembangunan berkelanjutan dan kini berfokus menempatkan Timor Leste pada pemerintahan yang demokratis dan efektif.

Ditambah, berfokus pula dalam pengelolaan lingkungan yang ada di Timor Leste.

***(Lusi Nafisa)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x