Sejarah Hari Natal dan Pohon Cemaranya, Ternyata Berkaitan dengan Budaya Bangsa Romawi

- 24 Desember 2023, 14:28 WIB
Sejarah Hari Natal dan pohon cemaranya, ternyata berkaitan dengan budaya bangsa Romawi.
Sejarah Hari Natal dan pohon cemaranya, ternyata berkaitan dengan budaya bangsa Romawi. /Pixabay

ZONABANTEN.com – Hari Natal adalah hari istimewa bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Hari Natal tepatnya dirayakan pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Namun, tidak sedikit umat Kristiani yang merayakannya lebih awal.

Dilansir dari voiceandvisioninc.org, Hari Natal sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan hari kelahiran Yesus Kristus. Perayaan Hari Natal yang kita lihat saat ini berasal dari budaya bangsa Romawi. Dulu, bangsa Romawi merayakan dua hari libur pada bulan Desember.

Pertama, mereka mengadakan Saturnalia atau festival untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian bangsa Romawi. Festival ini digelar selama dua minggu pada bulan Desember. Kedua, bangsa Romawi memperingati hari kelahiran Mithra, dewa matahari mereka. Kedua hari ini dirayakan dengan pesta minum alkohol.

Ketika agama Kristen menyebar ke wilayah di Eropa, para pendeta tidak dapat menghapus budaya bangsa Romawi itu. Karena tidak ada yang tahu pasti kapan tanggal lahir Yesus Kristus, para pendeta akhirnya mengadaptasi tradisi bangsa Romawi ini menjadi perayaan hari kelahiran Yesus Kristus.

Baca Juga: Ketika Natal Ditiadakan Di Amerika Serikat, Bagaimana Sejarahnya?

Hari Natal juga identik dengan pohon cemara beserta pernak-perniknya. Dilansir dari voiceandvisioninc.org, hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan bangsa Romawi. Dulu, rumah mereka dihiasi dengan tanaman hijau untuk menyambut musim semi.

Selama perayaan Saturnalia, bangsa Romawi juga menghias kuil mereka dengan pohon cemara dan potongan-potongan logam sebagai pernak-perniknya. Hal ini dilakukan untuk menghormati dewa-dewa mereka. Sementara itu, pohon natal yang populer saat ini berasal dari budaya Eropa Utara, tepatnya berasal dari suku Pagan di Jerman.

Dulu, mereka menyembah Dewa Woden dengan lilin dan buah kering. Suku Pagan juga menghias pohon cemara di rumah mereka dengan permen, lampu, dan mainan agar tampak lebih indah dan semarak. Pohon inilah yang akhirnya selalu ada saat perayaan Hari Natal di berbagai negara.

Itulah sejarah Hari Natal dan pohon cemaranya. Di era modern saat ini, Hari Natal dapat dirayakan dengan cara yang lebih beragam, seperti makan bersama keluarga atau teman dan sahabat. Selamat Hari Natal untuk seluruh umat Kristiani yang merayakannya.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: voiceandvisioninc.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah