Hillary, bersama temannya yang bernama Tenzing Norgay, memutuskan untuk berangkat lebih awal pada tanggal 29 Mei 1953.
Rasa bangga dan haru akhirnya dapat mereka rasakan, saat keduanya bisa berdiri di puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Hillary dan Tenzing berjabat tangan dan berpelukan. Tak ketinggalan, mereka juga mengabadikan momen berharga tersebut dengan mengambil foto bersama.
Setelahnya, mereka mulai pergi mencari tanda-tanda seorang pendaki yang sempat hilang, yaitu George Mallory, yang berasal dari Inggris.
George Mallory sempat tersesat dan hilang saat mendaki Gunung Everest pada tahun 1924.
Untuk menghormati peristiwa tersebut, Hillary yang merupakan umat Kristiani, meninggalkan sebuah Salib.
Sedangkan Tenzing yang beragama Buddha, membuat persembahan makanan di puncak Gunung Everest.
Lima belas menit kemudian, Hillary dan Tenzing berkeliling gunung tersebut sebelum akhirnya kembali turun menuju kamp.
Di tahun 1960-an, Hillary sempat kembali melakukan ekspedisi di wilayah Gunung Everest, namun tidak sampai puncaknya.***