ZONABANTEN.com – Sejarah Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 23 April, soroti pentingnya perdamaian dan toleransi melalui sastra. Pada tanggal 23 April, jalanan berubah menjadi lautan buku. Penulis menandatangani salinannya di pasar yang ramai. Mata anak-anak berbinar dengan cerita baru. Kota-kota menyelenggarakan pembacaan yang meriah di bawah langit terbuka. Di seluruh dunia, orang-orang merayakan keajaiban kata-kata. Toko buku dipenuhi pembaca.
Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia adalah hari istimewa yang didedikasikan untuk perlindungan buku, penulis, dan kekayaan intelektual.
Ini menandai ulang tahun kelahiran atau kematian penulis terkenal, termasuk William Shakespeare dan Miguel de Cervantes.
Orang-orang dari segala usia berkumpul untuk menghargai nilai buku dan kontribusi abadi para penulis terhadap kemajuan budaya dan sosial.
Sejarah Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia cukup menarik, dan merupakan penghormatan terhadap kekuatan buku dan hak-hak penulis.
Asal mula hari istimewa ini dimulai pada tahun 1922, ketika Vicente Clavel Andres, seorang penerbit yang bersemangat dari Barcelona, Spanyol, mengusulkan untuk merayakan hari yang didedikasikan untuk buku untuk menghormati novelis terkenal Miguel de Cervantes.
Perayaan pertama terjadi pada tanggal 7 Oktober 1926, bertepatan dengan hari ulang tahun Cervantes.