Menjelang akhir tahun 2020, sekelompok gajah Asia liar yang terdiri dari 15 ekor meninggalkan daerah habitatnya di Cagar Alam Mengyangzi, Yunnan, Tiongkok, untuk mencari habitat baru.
Dengan menempuh jarak sekitar 500 kilometer, gajah-gajah itu memasuki ibu kota Provinsi Kunming dan menyebabkan terjadinya insiden perusakan tanaman dan evakuasi manusia.
Studi menemukan bahwa hanya 5,7 persen padang rumput di Provinsi Yunnan yang dianggap sesuai untuk gajah, menunjukkan bahwa habitat yang sesuai untuk hewan tersebut kurang.
De Silva menyarankan pihak berwenang untuk meningkatkan jumlah habitat gajah secara bertahap agar insiden konflik antara manusia dan gajah berkurang. ***