Thailand, Vietnam, dan Indonesia (Sumatera) juga mengalami penurunan habitat gajah hingga lebih dari 50 persen.
Para peneliti mengamati adanya fenomena global di mana kawasan habitat gajah berubah menjadi daerah perkotaan, pertanian, dan lokasi industri.
Shermin de Silva selaku pendiri organisasi nirlaba konservasi gajah, Trunks & Leaves, menjelaskan bahwa gajah Asia tumbuh subur di padang rumput musiman, hutan gugur tropis, dan hutan hujan karena makanan dan air mudah diakses di wilayah tersebut.
Namun, aktivitas manusia seperti pertanian, pembangunan industri, dan urbanisasi menyebabkan penurunan atau degradasi habitat gajah, mendorong gajah ke daerah yang dihuni manusia dan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik.
Baca Juga: Semakin Berat, Murid SD di Jepang Membawa Tas Sekolah sampai 10 Kilogram