Menurut pemadam kebakaran kota, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh percikan api yang dihasilkan selama renovasi internal dan pembangunan bagian rawat inap rumah sakit.
Percikan api menyulut elemen-elemen yang mudah menguap dari cat yang mudah terbakar di lokasi.
Baca Juga: China Minta Rusia Tunda Invasi Sampai Olimpiade Beijing Kelar, Dubes China: Hanya Spekulasi
Dua belas orang pun ditahan atas kejadian kebakaran paling mematikan di Beijing dalam lebih dari dua dekade terakhir ini, termasuk direktur rumah sakit dan perwakilan dari perusahaan yang merenovasi fasilitas tersebut.
Tragedi ini merupakan yang paling mematikan di ibu kota Tiongkok sejak kebakaran pada bulan Juni 2002 di sebuah warnet yang menewaskan 25 siswa.
Diketahui bahwa insiden kebakaran memang cukup sering terjadi di Tiongkok, yang diduga karena lemahnya standar keselamatan dan penegakan hukum.
Sebelumnya pun, di bulan November lalu, sebanyak 10 orang tewas dalam kebakaran di sebuah blok apartemen di barat laut Xinjiang, yang memicu protes terhadap lockdown COVID-19 yang dituduh menghambat upaya penyelamatan.
Di bulan yang sama pula, 38 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pabrik di Cina tengah, juga pada bulan November, dengan pihak berwenang menyalahkan para pekerja karena pengelasan ilegal. ***