India Dikritik Keras Usai Larang Jurnalisnya Hadiri Penerimaan Pulitzer  

- 21 Oktober 2022, 15:36 WIB
Sanna Irshad Mattoo, jurnalis India yang mendapatkan penghargaan Pulitzer
Sanna Irshad Mattoo, jurnalis India yang mendapatkan penghargaan Pulitzer /Instagram - sanna.irshad.mattoo

 

ZONABANTEN.com - Pihak berwenang India telah mendapatkan sejumlah kritis, usai salah seorang jurnalisnya dilarang untuk menghadiri acara penerimaan Pulitzer, dimana ia menjadi pemenangnya.

Sanna Irshad Mattoo, jurnalis wanita asal Kashmir yang berusia 27 tahun, diberhentikan di bandara saat dirinya hendak terbang ke New York demi menghadiri acara itu.

Sanna diketahui merupakan seorang jurnalis fotografi, yang menjadi bagian dari tim untuk media Reuters.

Baca Juga: Pelajari Tentang Sumpah Pemuda 28 Oktober, Bagaimana Proses Perumusan Naskahnya? Begini Sejarahnya

Sanna dianugerahi penghargaan Pulitzer, lantaran jasanya selama meliput kondisi krisis virus corona yang melanda India.

Menurut kesaksian Sanna, dirinya diberhentikan saat di bandara, tetapi rekan-rekannya tidak. Ia juga tidak diberitahu mengenai alasan mengapa dirinya tidak diizinkan pergi.

Petugas imigrasi menghentikan saya di bandara New Delhi sementara rekan-rekan saya diizinkan pergi… Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat mengambil penerbangan tetapi tidak memberi tahu saya alasan di baliknya," kata Sanna.

Sanna juga mengungkapkan bahwa kejadian seperti ini telah terjadi selama dua kali, yang mana kejadian pertama hanya berlangsung beberapa bulan yang lalu.

Sebelumnya, Sanna telah dijadwalkan untuk menghadiri peluncuran buku dan pameran fotografi di Paris, pada bulan Juli lalu.

Baca Juga: Pelajar di Iran Tewas Tertembak Saat Aksi Unjuk Rasa Protes Pemerintahan  

Tetapi jadwalnya dibatalkan, lantaran pihak berwenang melarang dirinya untuk pergi. Ia kemudian menghubungi para pejabat, tetapi tidak menerima respon apapun.

Saya menghubungi pejabat yang berbeda setelah saya dilarang bepergian pada bulan Juli, tetapi tidak mendapat tanggapan atau pengakuan… Dapat menghadiri upacara penghargaan adalah kesempatan sekali seumur hidup bagi saya. Tapi cara pihak berwenang menghentikan saya lagi, itu sangat memalukan,” katanya.

Sanna bukanlah satu-satunya Jurnalis India yang dilarang untuk bepergian ke luar negeri. Sebelumnya, setidaknya 4 jurnalis Kashmir juga mengalami hal yang sama selama dua tahun terakhir.

Melihat hal ini, badan-badan kebebasan pers mengutuk aksi pihak berwenang tersebut. Mereka mengangkat keprihatinan yang serius, terhadap tren yang tengah berlangsung.

Baca Juga: One Piece 1064: Kuma Raja Jahat yang Diasingkan Rakyatnya, Sanji Dan Jinbei ke Fase Lab Vegapunk

Keputusan ini sewenang-wenang dan berlebihan. Pihak berwenang India harus segera menghentikan segala bentuk pelecehan dan intimidasi terhadap jurnalis yang meliput situasi di Kashmir,” kata Beh Lih Yi, koordinator program CPJ Asia.

Dewan Amnesty International India, Aakar Patel bahkan berkesimpulan bahwa aksi ini merupakan upaya pembungkaman terhadap independensi yang dimiliki jurnalis.

Tindakan eksekutif yang sewenang-wenang ini tidak didukung oleh perintah pengadilan, surat perintah, atau bahkan penjelasan tertulis, sehingga sulit bagi para aktivis dan jurnalis untuk menantang ini di pengadilan… Ini telah menyebabkan pihak berwenang secara rutin menggunakan larangan bepergian sebagai alat yang disukai dalam tindakan keras yang lebih luas terhadap perbedaan pendapat. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan dan harus diakhiri sekarang,” kata Aakar Patel.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x