Warga Ukraina Berikan Roti Beracun Kepada Rusia, 2 Tentara Meninggal dan 28 Terluka

- 3 April 2022, 20:59 WIB
Selain kasus ini, sebanyak 500 tentara Rusia lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan alkohol berat
Selain kasus ini, sebanyak 500 tentara Rusia lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan alkohol berat /

ZONABANTEN.com - Dua tentara Rusia telah meninggal setelah memakan roti beracun yang ditawarkan warga kota Izium, Ukraina.

Melansir dari Daily Star, roti-roti tersebut diberikan oleh warga Ukraina yang memberontak kepada tentara-tentara asal Rusia.

Akibatnya, dua tentara dari Divisi Senapan Motor Ke-3 asal Rusia tewas, menurut pernyataan Direktorat Intelijen Utama Ukraina yang diumumkan melalui laman Facebook-nya pada hari Sabtu, tanggal 2 April.

Baca Juga: Bareskrim Polri Tetapkan Brian Edgar Nababan Sebagai Tersangka Baru Kasus Binary Option

"Dua penyerbu tewas sekaligus, 28 lainnya pergi ke perawatan intensif," klaim organisasi itu, sebelum menambahkan bahwa kondisi serdadu yang kini berada di rumah sakit akan segera diketahui.

Selain itu, 500 tentara lain juga dirawat di rumah sakit akibat keracunan alkohol berat, dengan penyebab yang hingga kini belum diketahui.

Rusia menyatakan kematian para tentara sebagai kehilangan yang tidak terkait dengan pertempuran.

Diketahui bahwa peracunan yang dilakukan oleh sejumlah warga daerah tersebut adalah salah satu upaya warga Ukraina untuk mempertahankan rumah mereka yang terancam hancur akibat invasi Rusia.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Senin 4 April 2022. Hari Ini Tayang Aksi Indonesia, Pintu Berkah Siang Spesial

Sementara itu, pihak Ukraina mengklaim bahwa Rusia telah kehilangan sebanyak 18.000 orang, 630 tank dan lebih dari 1.700 kendaraan lapis baja lainnya sebagai dampak dari pertempuran yang tengah berlangsung.

Perdana Menteri Britania Raya Boris Johnson menyatakan bahwa keagresifan Putin yang semakin meningkat adalah tanda bahwa pemimpin Rusia tersebut tengah mencoba memadamkan semangat kebebasan di Ukraina.

Upaya tersebut dilakukan atas kekhawatiran terjadinya pemberontakan di ibu kota Moskow.

"Jika Putin berhasil menghancurkan Ukraina, itu akan menjadi lampu hijau bagi para otokrat di mana pun di Timur Tengah, di Timur Jauh,” katanya.  

Baca Juga: Tiga Waktu Utama untuk Berdoa di Ramadhan

“Ini adalah titik balik bagi dunia.Ini adalah momen untuk memilih. Ini adalah pilihan antara kebebasan dan penindasan.”***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah