Pasukan keamanan telah menahan lebih dari 12.500 orang, di antaranya 9.500 masih dalam tahanan termasuk setidaknya 240 anak-anak, banyak dari orang-orang ini telah mendapatkan siksaan.
Selain itu ia menambahkan bahwa Rohingya yang telah mendapatkan lebih lama penyiksaan di Myanmar “tidak diberi kebebasan bergerak dan akses pelayanan”, katanya.
“Tidak ada solusi yang tahan lama untuk pengungsi internal, atau, kondisi yang kondusif untuk pengembalian yang aman, berkelanjutan, bermartabat, dan sukarela di Negara Bagian Rakhine”. tambahnya
Baca Juga: Perayaan Hari Air Sedunia: Fakta Menyedihkan, 783 Juta Orang Belum Punya Akses Air Bersih
Komisaris Tinggi mengatakan perlu adanya jalur politik untuk memulihkan demokrasi dan pemerintahan sipil.
Meskipun menurutnya dialog seperti itu tidak dapat menggantikan kebutuhan mendesak untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran HAM.
Menurutnya Jenderal Senior Min Aung Hlaing telah gagal menghentikan kekerasan atau memberikan akses kemanusiaan yang memadai.
Komisaris Tinggi menyerukan tindakan segera oleh komunitas internasional dan semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan menanggapi kebutuhan kemanusiaan negara itu.***