Tak Sudi Berlutut Pada Rusia, Volodymyr Zelensky Sebut Ukraina Tak Jadi Gabung NATO

- 9 Maret 2022, 16:21 WIB
Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina./
Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina./ /Instagram/zelenskiy_official

ZONABANTEN.com – Ketegangan krisis perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina seolah tiada habisnya diperbincangkan.

Semakin hari, Rusia dibawah pimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin semakin gencar meluncurkan serangan perang kepada Ukraina.

Banyak bangunan di Ukraina hancur bahkan menimbulkan korban jiwa yang merupakan warga sipil karena krisis perang antara Rusia dan Ukraina.

Sebelumnya, ketegangan krisis perang antara Rusia dan Ukraina ini mulai terjadi ketika Ukraina menyatakan ingin bergabung dengan NATO.

Baca Juga: 17 Tradisi Sambut Ramadhan di Indonesia, dari Dayung Perahu sampai Mandi Air Perasan Limau

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan yang tak henti-hentinya kepada Ukraina di tengah ketegangan krisis perang.

Serangan yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Ukraina ini menimbulkan banyak rasa simpati dari negara barat yang berdatangan kepada Ukraina.

Bahkan, negara-negara turut serta membantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ditengah serangan krisis perang dari Rusia.

Akan tetapi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya menyatakan pernyataan mengejutkan di tengah krisis perang dengan Rusia.

Baca Juga: Lolos Kartu Prakerja Gelombang 23? Kamu Bisa Beli Pelatihannya di Tokopedia, Begini Caranya!

Melansir dari Zing News pada Rabu, 9 Maret 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina tidak lagi mendesak keanggotaannya di NATO dan siap untuk "berkompromi" pada status dua wilayah yang memisahkan diri untuk menenangkan Rusia.

Keinginan untuk bergabung dengan NATO telah lama mendingin, "karena kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di ABC News.

"Aliansi ini prihatin dengan kontroversi dan konfrontasi dengan Rusia," tambah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada saat yang sama, melalui seorang penerjemah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak ingin menjadi presiden negara yang harus berlutut dan memohon sesuatu, AFP melaporkan pada 8 Maret.

Baca Juga: Daftar Negara yang Jatuhkan Sanksi Kepada Rusia, Salah Satunya Korea Selatan

Dalam wawancara tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengkonfirmasi bahwa dua wilayah yang memisahkan diri dari Luhansk dan Donetsk belum diakui oleh negara manapun selain Rusia, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa kedua belah pihak dapat berdiskusi dan menemukan cara untuk mencapai kesepakatan tentang status kedua wilayah ini.

Pada 8 Maret, dalam sebuah video yang diposting di Telegram, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada perdana menteri Inggris atas komitmennya terhadap "Rencana Marshall" dengan Ukraina dan mengatakan Barat akan mendukung rencana ini.

“Akan ada Rencana Marshall baru untuk Ukraina. Barat akan menyiapkan paket dukungan ini. Perdana Menteri Inggris orang yang menepati janjinya, teman tulus Ukraina mengatakan demikian," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Bansos PBI Maret 2022 Bisa Dicarikan Mulai Hari Ini! Berikut Cara Mudah Pencairan Dananya Lewat Online

Marshall Plan adalah inisiatif Amerika yang diberlakukan pada tahun 1948 untuk memberikan bantuan asing ke Eropa Barat setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pidato telepon ke Parlemen Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Inggris karena menawarkan untuk menghentikan impor minyak mentah dan produk minyak Rusia.

Dia juga membandingkan perjuangan Ukraina dengan perjuangan Inggris di hari-hari awal Perang Dunia II dan berjanji negaranya akan berjuang sampai akhir.

Baca Juga: Menag Ingin Undang Paus Fransiskus, Ajak untuk Melihat Indahnya Keberagaman di Indonesia

“Kami akan berjuang sampai akhir, di laut, di udara. Kami akan bertarung di hutan, di ladang, di jalanan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah