Perang Rusia-Ukraina: Drone Tempur Bayraktar TB2 Milik Turki Terbukti Efektif Lawan Pasukan Rusia

- 1 Maret 2022, 14:03 WIB
Perang Rusia-Ukraina: Drone Tempur Bayraktar TB2 Milik Turki Terbukti Efektif Lawan Pasukan Rusia. /Ilustrasi/Art Tower
Perang Rusia-Ukraina: Drone Tempur Bayraktar TB2 Milik Turki Terbukti Efektif Lawan Pasukan Rusia. /Ilustrasi/Art Tower /
 
ZONABANTEN.com - Terlepas dari kekhawatiran atas kemampuan mereka melawan militer Rusia, drone bersenjata milik Turki tampak berbahaya dan tangguh ketika dikerahkan oleh militer Ukraina.
 
Drone tempur Bayraktar TB2 Turki menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir sebab memainkan peran yang dinilai menentukan dalam berbagai konflik. 
 
Tak sedikit ahli yang mempertanyakan seberapa efektif Bayraktars dalam melawan kekuatan militer sesungguhnya di lapangan.
 
Invasi Rusia ke Ukraina tampaknya telah memberi Bayraktar TB2 kesempatan untuk menguji teori itu.
 
 
Rekaman yang dirilis oleh militer Ukraina selama akhir pekan menunjukkan bahwa TB2 beroperasi melawan pasukan Moskow, menghancurkan kolom panjang militer Rusia di Kherson dekat Kyiv ibukota Ukraina.
 
Puluhan nyawa dan peralatan dilaporkan hilang dalam serangan Bayraktar TB2.
 
TB2 memiliki rekam jejak keberhasilan yang terbukti melawan beberapa musuh dalam konflik di Libya, Suriah, dan Nagorno-Karabakh.
 
Selain itu TB2 pernah menghancurkan berbagai senjata buatan Rusia di Suriah khususnya sistem pertahanan udara Pantsir milik Rusia yang menjadi bahan ejekan karena kegagalannya untuk menjatuhkan drone Turki.  
 
 
Ukraina dan Turki memiliki kerja sama industri pertahanan yang erat, hubungan yang telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. 
 
Produser TB2, Baykar, yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sedang membangun pabrik di Ukraina sebelum perang.
 
Perusahaan Ukraina juga memproduksi mesin TB2, dan Turki telah menjual lebih dari 20 Bayraktar ke Kyiv selama dua tahun. Bahkan beberapa ahli percaya jumlah TB2 di gudang senjata Ukraina bisa lebih tinggi. 
 
Melansir dari Middle East Eye, banyak pengamat juga percaya bahwa serangan Rusia tidak berjalan sesuai rencana dengan mengirim pasukan tanpa terlebih dahulu memusnahkan angkatan udara Ukraina, termasuk drone yang Ukraina miliki.
 
 
Robert Lee, seorang rekan senior di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri mengatakan, Rusia memiliki kemampuan untuk menghancurkan TB2 pada awal perang, tetapi gagal melakukannya karena suatu alasan yang belum diketahui secara pasti.
 
Rekaman yang dirilis oleh militer Ukraina menunjukkan TB2 tidak benar-benar terancam oleh sistem pertahanan udara mana pun.
 
Sejauh ini hanya ada konfirmasi dari satu TB2 yang jatuh, meskipun kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka menembak jatuh tiga dari mereka.
 
Kasapoglu mengatakan salah satu video yang beredar di lini masa menunjukkan TB2 menghancurkan Buk, sistem pertahanan udara bergerak Rusia. 
 
 
“Dalam perang Karabakh, drone adalah senjata yang menentukan. Di Ukraina, mereka bertindak sebagai pengganda kekuatan taktis dan aset perang psikologis yang menarik di infosfer digital," ujarnya.
 
Yang lain mempertanyakan efektivitas sistem peperangan elektronik Rusia melawan TB2 bahkan sebelum perang Ukraina pecah. 
 
Analis Stijn Mitzer dan Joost Olieman s, yang menjalankan blog pertahanan populer bernama Oryxspioenkop, menulis pada bulan Desember bahwa sistem peperangan elektronik paling modern Rusia gagal memerangi TB2 di Nagorno-Karabakh.
 
Mereka menambahkan bahwa sistem rudal permukaan ke udara seperti Pantsir, Tor dan Buk, yang telah dikerahkan di Suriah, Libya dan Nagorno-Karabakh juga terbukti memiliki sedikit kemampuan melawan drone Turki.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x