Krisis Ukraina: Perdagangan Saham Seoul Berpotensi Bergejolak Minggu Depan

- 26 Februari 2022, 16:15 WIB
Saham seoul berpotensi bergejolak minggu depan/pixabay @sergeitokmakov
Saham seoul berpotensi bergejolak minggu depan/pixabay @sergeitokmakov /
 
ZONABANTEN.com - Krisis Ukraina menyebabkan banyak hal terkena imbasnya, salah satunya adalah saham.

Para Analis mengatakan pada hari Sabtu, bahwa investor akan memerhatikan situasi di Ukraina, dan sikap terbaru Federal Reserve AS pada kebijakan moneternya.

Sehingga saham Korea Selatan diperkirakan menghadapi sesi yang sangat fluktuatif (naik turun) minggu depan.
 
Baca Juga: Lirik Lagu Fiersa Besari – Melangkah Tanpamu, Kisahkan Tentang Kepergian Seseorang

Melansir dari The Korea Herald, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup pada 2.676,76 di hari Jumat, turun 2,45 persen dari minggu sebelumnya, di tengah kegelisahan atas meningkatnya ketegangan di Ukraina saat Rusia melancarkan serangan militer pada mereka.

KOSPI rebound pada hari Jumat menyusul penurunan 2,6 persen sehari sebelumnya, setelah Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, yang memblokir penggunaan sistem perbankan internasional utama, bersama dengan sanksi terhadap dua bank terbesar milik negara di Moskow, memberikan kelegaan pada pasar.

Menurut analis, krisis Ukraina akan terus menjadi faktor utama yang sangat membebani sentimen investor minggu depan.
 
Baca Juga: Media Asing Soroti Banyak Prajurit Ukraina yang Masih Muda dan Tidak Berpengalaman untuk Siap Melawan Rusia

"Ketidakpastian menggantung di atas konflik Ukraina, karena kemungkinan akan lebih meningkat daripada diselesaikan dalam waktu dekat," kata Kim Yoo Mi, seorang analis di Kiwoom Securities Co.

Penggerak pasar utama lainnya adalah apa yang dikatakan oleh ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, tentang kebijakan moneter bank sentral, ketika ia muncul di hadapan Kongres Kamis depan (waktu AS).

"Perhatian akan tertuju pada langkah Fed selanjutnya pada pertemuan Maret, karena harga bahan baku yang lebih tinggi, yang dipicu oleh krisis Ukraina dapat memperburuk kekhawatiran inflasi," kata analis.
 
Baca Juga: Peluang Debut Christian Eriksen, akan Bela Brentford Saat Hadapi Newcastle United

Pada pertemuan kebijakan berikutnya, 15 Maret, Fed diperkiraan secara luas akan mulai menaikkan suku bunga utamanya untuk memerangi inflasi.

Beberapa suku bunga berpotensi untuk naik kembali di masa depan, menurut pengamat pasar.

Investor asing pada minggu ini melepas ekuitas lokal senilai 151,4 miliar won. Sementara investor individu dan institusi masing-masing mengambil bersih 42,1 miliar won menjadi 103,9 miliar won.
 
Baca Juga: A Business Proposal Tayang Hari Apa? Cek Jadwal Tayangnya Di Sini!

Perusahaan mesin dan konstruksi akan memperoleh keuntungan terbesar untuk minggu ini, masing-masing naik sekitar 6 persen dan 3,8 persen, berdasarkan pada sektor.

Sementara perusahaan teknologi dan kimia mengalami turun paling banyak, keduanya lebih dari 4 persen.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah