NATO tekan Rusia Masuk Jalur Diplomasi Atasi Krisis Ukraina

- 23 Februari 2022, 16:00 WIB
Lambang NATO
Lambang NATO /

ZONABANTEN.com – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menekan Rusia untuk "memilih jalur diplomasi" dalam mengatasi krisis di Ukraina.

"Ini adalah momen paling berbahaya dalam keamanan Eropa untuk sebuah generasi," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di akhir pertemuan luar biasa Komisi NATO-Ukraina di Brussels, Belgia, pada Selasa, 22 februari 2022.

"Eropa dan Amerika Utara terus berdiri kokoh secara bersama dalam NATO, berkomitmen untuk saling membela dan melindungi," sebutnya.

Baca Juga: Amerika Serikat dan NATO Mengatakan Rusia Bukan Mundur, Hanya Sedang Membangun Pasukan di Dekat Ukraina

Dia menyebutkan bahwa NATO telah meletakan NATO Response Force (NRF) pada kesiapan yang sangat tinggi beberapa pekan lalu dengan 100 pesawat dan 120 kapal juga bersiaga tinggi.

Tetapi, dirinya menegaskan belum terlambat untuk memilih jalur diplomasi daripada agresi saat  dia memohon Rusia untuk ikut dalam perundingan untuk menjacrai penyelesaian politik dalam krisis ini.

Stoltenberg menerima baik sanksi ekonomi yang diwartakan oleh banyak sekutu NATO dan keputusan pemerintah Jerman yang menunda sertifikasi proyek pipa gas Nord Stream 2.

Stoltenberg juga menyebutkan bahwa pasukan Rusia terus menyiapkan kesempatan serangan ke Ukraina usai Moskow mengakui dua wilayah separatis sebagai wilayah merdeka.

Baca Juga: Siram Aglonema Menggunakan Air Ini, Dijamin Terhindar Dari Hama Penyakit dan Cepat Subur

Presiden Rusia Vladimir Putin di hari Senin, 21 Februari 2022 mengesahkan dua dekret yang mengakui "Republik Rakyat Lugansk (RRL)" dan "Republik Rakyat Donetsk (RRD)" sebagai "negara merdeka dan berdaulat".

Putin menyebutkan pada Senin bahwa krisis keamanan Eropa ini terjadi akibat ekspansi NATO ke arah timur, yang telah mengakibatkan hilangnya rasa saling percaya.

Dia menyatakan bahwa hanya tinggal menanti waktu bagi NATO untuk menerima Ukraina sebagai negara anggota dan kemudian membangun sarana di wilayahnya sehingga tingkat tekanan militer pada Rusia akan meningkat tajam.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah