Di sanalah keluarga penguasa Al-Saud menetap dan berkembang, mendirikan Hajr di lembah subur yang dinamai Wadi Hanifah.
Baca Juga: 22 Februari, Peringatan Hari Kepanduan Sedunia Cikal Bakal Gerakan Pramuka di Indonesia
Kemudian saat Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, Bani Hanifah pun melangkah ke panggung sejarah dunia untuk pertama kalinya.
Lalu sekitar tahun 628, Nabi Muhammad SAW mengirim surat ke berbagai penguasa Arab untuk memeluk Islam.
Penguasa Bani Hanifah saat itu, Thumamah ibn Uthal awalnya menolak untuk masuk Islam. Namun akhirnya dia dapat menerima Islam.
Menurut sejarah, Al-Yamamah sempat terbengkalai selama 800 tahun di bawah Dinasti Ukhaidir yang terkenal suka menindas.
Tetapi pada abad ke-15, Bani Hanifah kembali bangkit dalam panggung sejarah.
Diketahui beberapa generasi sebelumnya, sebagian dari suku tersebut telah hijrah ke arah timur untuk menetap di pantai Teluk Arab. Namun pada 1446, pemimpin marga Marada dari suku Al-Duru dari Bani Hanifah, Manaa' Al-Muraide memimpin rakyatnya untuk kembali ke jantung Arabia, atas undangan sepupunya, Ibn Dira', penguasa negeri saat itu.
Mereka pun mendirikan pemukiman yang diberi nama Diriyah, sesuai dengan nama suku mereka, Al-Duru. Cikal bakal kota Diriyah Baru di tepi subur Wadi Hanifah.