Network
Pemimpin penelitian tersebut, Frederik Plesner, menyebut bila BA.2 33 persen lebih tinggi kecepatan penyebarannya dibanding dengan sang induk, BA.1 alias Omicron.
Epidemiolog asal Universitas Melbourne, Australia, Nancy Baxter, pada Januari 2022 silam juga mengatakan bahwa BA.2 mungkin memang lebih menular daripada Omicron.
“Begitu BA.2 masuk ke sini (Australia), kita memerlukan waktu lebih lama untuk membasminya. Tapi sayangnya, untuk saat ini, kita masih tidak tahu banyak tentang sub-varian itu.” Kata Dokter Baxter.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan dari Kubis Ungu yang Perlu Diketahui
WHO memang tidak menganggapnya sebagai salah satu varian yang berbahaya di dunia.
Namun, mereka mengatakan bahwa penyebarannya memang cepat di berbagai negara dan berharap bahwa investigasi BA.2 harus eksklusif dan terpisah dari penelitian untuk Omicron.***
