Biden dan Putin Mulai Berbicara Terkait Peringatan Ukraina yang Meningkat

- 12 Februari 2022, 15:17 WIB
Biden dan Putin Mulai Berbicara Terkait Peringatan Ukraina yang Meningkat
Biden dan Putin Mulai Berbicara Terkait Peringatan Ukraina yang Meningkat /REUTERS/Kevin Lamarque

ZONABANTEN.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan saingannya dari Rusia, Vladimir Putin akan berbicara, pada Sabtu 12 Februari 2022 ketika negara-negara Barat Memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat meletus kapan saja.

Salah seorang pejabat dari Gedung Putih mengungkapkan, bahwa Putin meminta panggilan telepon di antara para pemimpin akan dilakukan pada Senin 14 Februari 2022. Akan tetapi Biden ingin melakukannya lebih cepat, karena Washington merincikan laporan yang lebih jelas terkait kemungkinan serangan kepada Ukraina.

Australia dan Selandia Baru pada Sabtu 12 Februari 2022, bergabung dengan negara-negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Setelah Washington menyampaikan akan menginvansi Rusia, termasuk kemungkinan serangan udara yang dapat terjadi kapan saja.

Baca Juga: Biden Klaim Tidak Akan Kirimkan Tentara Untuk Bantu Rakyat Amerika Yang Terjebak Di Ukraina, Ada Apa?

Moskow telah berulang kali membantah versi peristiwa Washington, dengan menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, guna menjaga keamanannya sendiri terhadap agresi oleh sekutu NATO.

Putin yang berebut pengaruh di Eropa pasca-Perang Dingin, mencari jaminan keamanan dari Biden untuk memblokir masuknya Kyiv ke NATO, dan penempatan misil di dekat perbatasan Rusia.

Menurut Washington telah banyak proposal sebagai non-starter, tetapi telah mendorong Kremlin untuk membahasnya bersama-sama dengan Washington dan sekutu Eropanya.

Baca Juga: Presiden Prancis Menolak untuk Melakukan Tes COVID-19 dalam Perjalanan Menemui Putin

Meskipun begitu, Biden yang akan bergabung dalam panggilan akhir pekan dari retret kepresidenan di lereng gunung di Camp David, Maryland, setelah sekian lama adanya kepercayaan bahwa keterlibatan satu lawan satu dengan Putin, mungkin merupakan peluang terbaik untuk resolusi.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah