Network
ZONABANTEN.com - Kembali permasalahan baru datang ditengah berjalannya Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang dinilai merugikan hak para atlet.
Dikutip dari media New York Post, Pelatih tim hoki es putra Finlandia, Jukka Jalonen menuduh China tidak menghormati hak asasi pemain akibat dari protokol isolasi Covid-19 yang terus diperlambat.
Selain itu Ia mengungkapkan pada hari Minggu, 6 Februari 2022 bahwa salah satu atlet hoki, Marko Anttila tidak mendapatkan makanan yang baik dan berada di bawah tekanan mental yang luar biasa.
"Kami tahu bahwa Marko Anttila sepenuhnya sehat dan siap untuk pergi dan berpartisipasi dalam pertandingan, namun kami berpikir China untuk beberapa alasan tidak menghormati hak asasi manusia dan itu bukan situasi yang bagus," kata pelatih hoki itu.
Marko Anttila diketahui sempat terinfeksi virus Covid-19 saat berada di China dan berakhir untuk dikarantina.
Namun setelah dinyatakan negatif dari virus Covid-19 ia diharuskan tetap melakukan karantina setelah dinyatakan positif 18 hari lalu.
Lebih dari 350 peserta Olimpiade, termasuk puluhan atlet, telah dites positif pada saat kedatangan di ibukota China sejak 23 Januari.
Semua atlet dapat meninggalkan tempat karantina khusus setelah dinyatakan bebas dari gejala dan mendapatkan tes negatif dalam dua tes PCR terpisah selama 24 jam.
Tidak hanya Marko Anttila yang menyampaikan kekecewaannya, beberapa atlet Olimpiade Beijing mengeluh tentang kondisi karantina serta prosedur yang membingungkan terkait izin untuk pergi.
Baca Juga: Iran Mulai Melunak! Presiden Ebrahim Raisi Siap Bertemu Pemimpin Arab Saudi, Dengan Syarat Ini!
Akibat dari menerima komplain, penyelenggara Olimpiade menyatakan bahwa mereka berusaha untuk mengatasi keluhan.
Federasi Hoki Es Internasional akan bertemu dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada hari yang sama, Minggu 6 Februari 2022 untuk membahas kasus Anttila dan atlet lainnya, ujar Jukka Jalonen.
Finlandia membuka pertandingan grup pada hari Kamis ketika berhadapan dengan Slovakia.
“Mudah-mudahan, sesuatu yang positif akan kita temukan,” kata sang pelatih.
Sebelumnya terdapat salah satu atlet yang mengkritik perhelatan Olimpiade Beijing ini yakni Valeriia Vasnetsova.
Melalui laman media sosial Instagramnya atlet asal Rusia memposting foto makanan yang diberikan oleh pihak penyelenggara.
Kritik itu ia sampaikan sebab makanan yang diberikan oleh panitia Olimpiade Beijing 2022 hanya miliki makanan pasta biasa serta beberapa kentang dan daging yang terlihat hangus ditambah saus jeruk.
Makanan tersebut terus diberikan dalam kurun waktu lima hari yang dirasa dan tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya.***
