Hampir 35.000 Kaki, Mengapa Pesawat Harus Terbang Begitu Tinggi?

- 29 Januari 2022, 19:54 WIB
Ilustrasi pesawat. Hampir 35.000 Kaki, Mengapa Pesawat Harus Terbang Begitu Tinggi?
Ilustrasi pesawat. Hampir 35.000 Kaki, Mengapa Pesawat Harus Terbang Begitu Tinggi? /pexels.com/pixabay



ZONABANTEN.com - Saat lepas landas, mengapa pesawat harus bersiap-siap untuk terbang begitu tinggi?

Sebagian besar pesawat komersial berlayar di ketinggian hampir 35.000 kaki yang setara 10.600 meter di udara.

Bagi orang-orang yang berpikir bahwa puncak gedung pencakar langit itu tinggi, terbang lebih tinggi dari permukaan tanah adalah hal yang luar biasa.

Lalu apabila pesawat terbang tidak terlalu tinggi samapi beribu-ribu meter, apakah tetap bisa dilakukan?

Pertama-tama menentukan angka yang dipilih untuk ketinggian pesawat terbang bukanlah angka yang dipilih secara asal.

Baca Juga: Tak Disangka! Gadis Cilik di Film 'Miracle In Cell No.7' Ternyata Sekarang Anggota Girl Group Ini

Ada beberapa alasan yang sangat bagus mengapa pesawat terbang pada ketinggian yang tepat di langit, yaitu:

1. Hambatan udara dan efisiensi bahan bakar.
Salah satu alasan utama pesawat komersial terbang begitu tinggi adalah hambatan udara. Jika dilihat, semakin tinggi naik dari tanah akan semakin tipis atmosfernya.

Oleh karena itu, semakin tinggi pesawat terbang semakin sedikit pula hambatan yang ada pada pergerakan pesawat.

Sebenarnya cukup mudah, semakin banyak molekul udara yang harus dilalui pesawat, semakin banyak energi yang dibutuhkan sehingga semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan.

Baca Juga: Prostitusi Dibalik Tradisi Gunung Kemukus, Kisah Ritual Jual-Beli Syahwat di Indonesia, Pemkab: Itu Masa Lalu

Akibatnya, biaya operasional akan lebih tinggi. Selain itu, di atas sana cukup dingin, sekitar -55 °C, yang juga membantu meningkatkan efisiensi mesin.

2. Ketinggian jelajah: sweet spot
Karena resistensi yang lebih rendah di ketinggian yang lebih tinggi, pesawat dapat terus bergerak maju dengan pengeluaran bahan bakar yang minimal.

Pesawat komersial biasanya terbang antara 32.000 kaki dan 38.000 kaki, dengan posisis ideal sekitar 35.000 kaki, yang secara populer disebut sebagai sweet spot.

Keseimbangan antara biaya operasi dan efisiensi bahan bakar dicapai sekitar 35.000 kaki, itulah sebabnya pesawat komersial biasanya terbang di ketinggian itu.

Pesawat komersial dapat naik hingga 42.000 kaki, tetapi melampaui itu bisa berbahaya, karena udara mulai menjadi terlalu tipis untuk penerbangan pesawat yang optimal. Juga, oksigen mulai menjadi sanagt sedikit, sehingga menyulitkan sistem mesin bahan bakar untuk bekerja.

Baca Juga: Anak Pertama Park Shin Hye dan Choi Tae Joon Laki-laki, Terungkap Melalui Video dari Uhm Ji Won

Seperti tahun 2004, penerbangan maskapai Pinnacle 3701 jatuh karena pilot terlalu ambisius untuk menerbangkan pesawat di ketinggian yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.

Setelah melewati 41.000 kaki, pilot kehilangan kendali atas pesawat dan akhirnya jatuh menabrak jalan raya dekat Jefferson City.

3. Menghindari kejadian yang berhubungan dengan cuaca seperti badai petir.
Alasan penting lainnya mengapa maskapai penerbangan komersial terbang pada ketinggian tertentu adalah, mereka mendapatkan udara yang lebih 'stabil' dan biasanya tidak perlu khawatir tentang awan atau peristiwa terkait cuaca (misalnya, badai petir).

Meskipun pesawat masih melewati beberapa awan dan badai dan alami banyak turbulensi saat melakukannya,   pilot telah dilatih untuk menangani situasi seperti itu dan mereka diharapkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke ruang kontrol lalu lintas udara untuk bantuan dan saran lebih lanjut.

Baca Juga: Anak Pertama Park Shin Hye dan Choi Tae Joon Laki-laki, Terungkap Melalui Video dari Uhm Ji Won

4. Menghindari kesalahan menabrak gedung-gedung tinggi dan jatuhnya pesawat.
Yang ini jelas, pilot tidak ingin merunduk dan melesat melewati menara, gedung, dan struktur tanah lainnya saat menerbangkan pesawat. Terlepas dari seberapa keren jika hal itu terjadi, itu tidak aman dan juga tidak akan mungkin terjadi.

Dilarang terbang di bawah 1.000 kaki untuk pesawat komersial oleh sebagian besar otoritas penerbangan di seluruh dunia kecuali ada keadaan darurat.

Selain itu alasan keamanan dan lingkungan, seperti kebisingan yang akan terjadi.

Namun, di sekitar 35.000 kaki, pesawat terletak di sweet spot antara troposfer dan stratosfer. Wilayah ini hampir bebas dari burung, serangga, dan mikroba, sehingga kecil kemungkinan serangan burung terjadi.

Baca Juga: China Peringatkan AS Untuk Tidak Mencampuri Urusan Taiwan

Ada banyak kasus serangan buruk di pesawat terbang, namun yang paling banyak mendapat perhatian adalah kasus US Airways Penerbangan 1549.

Pada tanggal 15 Januari 2009 sebuah pesawat (Airbus 320) ditabrak oleh sekawanan burung yang menyebabkan kedua mesin pesawat gagal.

Khawatir bahwa pesawat tidak akan dapat mencapai bandara atau tempat yang aman di dekatnya, pilot terpaksa menurunkan pesawat ke Sungai Hudson.

Ajaibnya, pesawat tidak tenggelam setelah mendarat di sungai dan  mengapung. Ini memberikan waktu untuk melakukan operasi penyelamatan dan semua penumpang dievakuasi. Kejadian ini terkenal dengan sebutan Miracle on the Hudson.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Science ABC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x