AS Menolak Memberikan senjata, Netanyahu bersikeras akan 'berdiri sendiri'

- 9 Mei 2024, 21:15 WIB
Arsip - Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (24/4/2023).
Arsip - Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (24/4/2023). /antaranews.com/
 
ZONABANTEN.COM  -  Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyatakan tidak akan mengirimkan beberapa senjata ke Israel setelah mengetahui bom-bom asal Amerika Serikat digunakan untuk memborbardir Palestina.
 
Sebelumnya, Joe Biden menolak untuk memberikan senjata kepada Israel usai dihadapi dengan tekanan dari dalam dan luar negeri.
 
Isu ini dikonfirmasikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin dihadapan Kongres Amerika Serikat pada hari Rabu 8 Mei 2024.
 
Joe Biden menolak untuk memberikan Israel senjata karena khawatir akan digunakan untuk memborbardir Rafah. 
 
Pernyataan ini membuat Netanyahu jengkel. Netanyahu pun menyatakan "Tekanan sebesar apapun tidak akan menghentikan Israel untuk membela dirinya sendiri". 
 
Pernyataan tersebut dinyatakan Netanyahu dalam sebuah unggahan untuk memperingati 80 tahun Holocaust. 
 
 
"80 tahun pada masa Holocaust, umat Yahudi tidak bisa membela diri sendiri. Tidak ada satupun negara yang berminat untuk membantu kami" ucapnya dalam unggahan berupa video tersebut.
 
"Saya menyatakan hari ini dari Yerusalem pada hari peringatan Holocaust ini: bila Israel terpaksa untuk berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri. Tetapi kami mengetahui kami tidak sendirian, sebab masih banyak orang baik yang mendukung kami di seluruh dunia" sambung Netanyahu.
 
Israel merupakan negara yang paling bersahabat dengan Amerika Serikat. Setiap tahunnya Amerika Serikat memberikan bantuan bernilai Milyaran dolar Amerika Serikat.
 
Selain Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menyatakan kepada "sahabat dan musuh Israel" bahwa Israel akan melakukan segalanya untuk mencapai target Perangnya melawan Hamas di Gaza, dan melawan Hezbollah di Lebanon. 
 
Dalam sebuah surat pernyataan yang Gollant tulis di kantornya, Gollant menyatakan "Saya menyatakan kepada musuh Israel, dan sahabat-sahabat kami, negara Israel tidak bisa diperlemahkan" tegasnya dalam pernyataan termaksud.
 
Pernyataan ini menunjukkan celah dalam hubungan antara Israel dengan Amerika Serikat yang terjadi akhir-akhir ini dikarenakan pandangan Amerika Serikat mengenai perang yang berlangsung.
 
 
"Kami tidak ada pilihan lain, kami tidak memiliki negara lain. Kami akan melakukan segalanya, dan saya tegaskan kembali segalanya untuk membela rakyat Israel, dan untuk menghilangkan segala ancaman, dan melawan lawan-lawan kami" sambung Gollant dalam pernyataannya.
 
Perang ini sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Perang ini dimulai oleh Hamas. 
 
Sejak 7 Oktober 2023, Israel sudah menghabiskan nyawa 15.000 anak kecil.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah