Network
ZONABANTEN.com – Perusahaan bioteknologi asal Amerika yang mengembangkan vaksin Covid-19, Moderna, kini sedang mempersiapkan vaksin booster Covid-19 khusus untuk menangani varian Covid yang dianggap cukup berbahaya seperti Delta dan Omicron.
Sebelumnya, pengembang vaksin Covid lainnya, yaitu Pfizer dan BioNTech, disebut tengah mengembangkan vaksin khusus yang memberi perlindungan terhadap virus Covid-19, terutama terhadap varian Omicron.
Kepala petugas medis Moderna, Dokter Paul Burton, mengatakan bahwa Omicron akan kembali sebagai ancaman yang signifikan pada musim gugur berikutnya. Ia pun juga menyebut bahwa varian Delta pun juga akan kembali muncul.
Baca Juga: Inggris Rilis Obat Antivirus COVID-19 Pfizer Mulai Februari 2022
Namun dengan memuncaknya angka positif Covid-19 dimana-mana, Dr. Burton menyebutkan jika kini dunia bersiap untuk melewati periode wabah Covid dengan status pandemi.
Ia juga menambahkan bahwa sub-varian Omicron, yakni BA.2, yang kini mewabah di Denmark, perlu dipantau dengan seksama, jumlah kasus positif akan jadi lebih stabil pada musim semi yang akan datang.
“Kami pikir Omicron akan kembali menjadi ancaman serius kedepannya. Covid-19 ini adalah virus yang tak bisa kita basmi secepatnya. Jadi yang perlu kami lakukan saat ini adalah mempersiapkan vaksin yang bisa melindungi dari semua virus itu.” Ucap Burton.
Baca Juga: Tersandung Masalah HAM, Mesir Tak Jadi Dapat Bantuan AS
“Varian Delta menyebabkan banyak pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Omicron pun juga begitu, apalagi sebagian besar karena infeksi virus.” Tambahnya.
“Saat ini kami sedang mengembangkan vaksin booster yang memberikan perlindungan terhadap Omicron. Tapi mungkin kami perlu menambahkan elemen yang juga dapat memberi perlindungan terhadap varian Delta.” Lanjut Burton.
Belum lama ini, Moderna memang tengah melakukan uji coba booster yang secara spesifik digunakan untuk memberi perlindungan dari varian Omicron virus Corona.
Lebih lanjut, Dokter Burton mengatakan bahwa Moderna juga mencoba untuk menambahkan perlindungan untuk flu kepada vaksin yang mereka sebut sebagai ‘Super Booster‘.
“Jadi nantinya ketika anda ke rumah sakit atau klinik, anda bisa disuntik vaksin Covid sekaligus flu. Kami harap bisa merilisnya pada 2023. Saya yakin, kedepannya kita bisa hanya di vaksin 1 kali untuk memberikan perlindungan yang lebih tahan lama.” Ujar Burton.
Baca Juga: Update COVID-19 Global: Jepang Pertimbangkan Perpendek Masa Isolasi Akibat Kontak Erat
“Orang-orang tidak suka disuntik. Rasanya tidak nyaman dan memiliki sedikit rasa menyengat. Semakin kita dapat membuatnya lebih mudah, dalam hal ini adalah pemberian vaksin hanya sekali, maka akan semakin menarik kedengarannya.“ Kata Burton lagi.
Dr. Burton pun berharap agar program vaksinasi dapat berjalan dengan pemberian informasi manfaatnya secara benar dan jelas. Ini agar orang-orang tidak terpengaruh keputusan figur publik yang tidak diketahui apakah sudah mendapat vaksin atau belum.
“Saya pikir terdapat banyak kekeliruan informasi dan kebingungan akan hal ini. Fakta bahwa vaksinasi menyelamatkan anda dari dilarikan ke rumah sakit serta kematian akibat Covid sebanyak 97 persen tidak dapat dipahami oleh banyak orang.“ Jelas Burton.
“Tak masalah bila ada yang tidak mau di vaksin. Tapi masyarakat secara umum harus diberitahu dengan jelas agar bisa membuat keputusan dengan yakin.“ Pungkasnya.***
