Para juru kampanye telah mendedikasikan sebuah peringatan kecil untuk mengenang bayi perempuan yang tidak pernah lahir di dekat monumen St. Peter Cetinje di taman universitas Podgorica.
Baca Juga: Desa Ini Jadikan Prostitusi Sebagai Pekerjaan Turun-Temurun, Satu Wanita Bisa Layani Ribuan Lelaki!
Seorang Ginekolog, Milano Rolovic, percaya bahwa masalah aborsi selektif adalah kompleks dan berpusat pada pendidikan dan tradisi patriarki masyarakat Montenegro.
Statistik demografis mengkonfirmasi bahwa rata-rata global untuk bayi yang baru lahir adalah 100 perempuan untuk setiap 102 laki-laki.
Sedangkan di Montenegro rata-rata untuk bayi yang baru lahir adalah 100 perempuan untuk 116 laki-laki.
Para juru kampanye terus menggaungkan agar Montenegro meninggalkan tradisi pembunuhan besar-besaran terhadap bayi yang belum lahir, hanya berdasarkan jenis kelamin mereka. ***