Bayi Perempuan Harus Diaborsi? Inilah Negara yang Menolak Pertumbuhan Populasi Wanita

- 28 Januari 2022, 14:54 WIB
Aborsi Bayi Perempuan Jadi Tradisi di Negara Montenegro
Aborsi Bayi Perempuan Jadi Tradisi di Negara Montenegro /Ilustrasi dari John Looy/Unsplash

Tes semacam ini menghabiskan biaya 350 euro (6,2 juta rupiah), dan tidak memerlukan keterlibatan seorang ginekolog.

Ginekolog adalah seseorang yang ahli di bidang reproduksi wanita.

Praktik ini telah lama menjadi rahasia umum di Montenegro tetapi sekarang disebut secara terbuka oleh Women's Rights Center.

Mereka telah meluncurkan kampanye yang disebut "Tidak Diinginkan".

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dengan artikel surat kabar dan poster yang muncul di sekitar ibu kota, Podgorica.

Baca Juga: 4 Tradisi Seksual Paling Aneh Sebelum Menikah, Wanita Bebas Hubungan Seks Sesukanya Dengan Siapapun

Kampanye itu menampilkan gambar seorang gadis dengan kata-kata, “Orang tuamu menginginkan anak laki-laki dan itulah mengapa kamu tidak memiliki kesempatan untuk dilahirkan. Maaf,”.

“Tujuan dari kampanye kami adalah untuk meluncurkan dialog sosial yang melampaui sistem nilai di mana perempuan tidak menikmati hak yang sama dengan laki-laki," ujar Maja Raicevic, pemimpin Women's Right Center.

Masalah ini juga menyangkut posisi perempuan di semua sektor masyarakat dan konsekuensinya sangat drastis.

Akibatnya, ada peningkatan jumlah aborsi selektif di Montenegro dan meningkatnya penyalahgunaan tes prenatal.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah