Panas! Kapal, Tank, dan Pasukan Rusia dalam Perjalanan ke Ukraina Saat Negosiasi Damai Buntu

- 23 Januari 2022, 17:15 WIB
Ilustrasi Pasukan Tentara Rusia/Pixabay
Ilustrasi Pasukan Tentara Rusia/Pixabay /

Kementerian luar negeri Rusia mengulangi tuntutan maksimal bagi pasukan NATO untuk meninggalkan semua negara yang bergabung dengan aliansi setelah 1997.

“Apa yang terjadi di pihak Rusia dalam beberapa minggu terakhir sebenarnya bukan diplomasi. Ini adalah kombinasi dari gertakan, pemerasan, dan penghasutan,” kata Baev.

Saat operasi Rusia hampir selesai, negara-negara AS dan Eropa telah meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina.

Inggris pekan lalu mengirim lebih dari 2.000 peluncur NLAW yaitu senjata anti-tank ringan generasi berikutnya dan mengerahkan sekitar 30 tentara dari resimen ranger baru sebagai pelatih.

Baca Juga: Momo TWICE Beri ‘Love Tuing-Tuing’ Untuk Media yang Menunggunya di Bandara Setelah Mudik dari Jepang

Estonia mengatakan akan menyediakan rudal anti-tank Javelin, sementara Lithuania dan Latvia akan mengirim rudal anti-pesawat Stinger.

Belanda juga mengatakan akan siap memberikan senjata pertahanan ke Ukraina.

AS telah mengatakan akan meningkatkan bantuan dan pengiriman Helikopter angkut Mi-17 yang awalnya dimaksudkan untuk digunakan di Afghanistan.

Keputusan untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina mencerminkan pemahaman bahwa Rusia dapat melancarkan serangan kapan saja.

Baca Juga: Toyota Umumkan Tanggal Debut Model SUV Terbaru, Toyota Sequoia 2023

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x