Namun, kembali ke Singapura, tidak mengherankan jika Singapura menjadi negara paling lelah ketika melihat jumlah jam kerja per tahun masyarakat Singapura yang cukup lama.
Orang di Singapura rata-rata bekerja selama 2.238 jam kerja setiap tahun, jam kerja ini lebih lama dari 2.174 jam kerja di China dan bahkan melampaui budaya workaholic Jepang yang memberikannya 1.723 jam kerja.
Namun menariknya, posisi teratas jam kerja terlama adalah Meksiko yang menuntut pekerjanya untuk bekerja selama 2.255 jam kerja per tahun yang merupakan jam kerja terpanjang di dunia dan mungkin merupakan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi berdampak pada keseimbangan kehidupan kerja dari populasi pekerjanya.
Selain pekerjaan, waktu yang dihabiskan untuk internet juga merampas istirahat yang dibutuhkan masyarakat Singapura sehigga membuat mereka kelalahan, waktu mereka habis di internet tepatnya 7 jam 2 menit perharinya.
Waktu tersebut tidak sebanyak masyarakat Brazil yang rata-rata menghabiskan waktu 9 jam 29 menit untuk internet dan Meksiko 8 jam 1 menit.
Informasi diatas tidak menghubungkan bahwa jam kerja yang panjang mungkin menyebabkan banyak waktu yang dihabiskan untuk internet.
Akan tetapi Meksiko dan Singapura yaitu dua negara dengan jam kerja terlama setiap tahun masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga untuk negara yang paling banyak menghabiskan waktu setiap hari di Internet.
Hal ini menjadi tidak mengherankan jika Singapura disebut sebagai negara paling lelah di dunia karena tingkat kesibukan yang tinggi di Singapura yang membuat masyarakat Singapura merelakan waktu istirahat mereka.***