New York Laporkan Kematian Akibat Omicron Tembus 60.000 Kasus Selama Pandemi Covid-19

- 20 Desember 2021, 16:22 WIB
New York Laporkan Kematian Akibat Omicron Tembus 60.000 Kasus Selama Pandemi Covid-19
New York Laporkan Kematian Akibat Omicron Tembus 60.000 Kasus Selama Pandemi Covid-19 /Nypost.com

ZONABANTEN.com – Virus Corona atau Covid-19 varian Omicron telah menyebar begitu pesat di berbagai negara di dunia.

Varian Covid-19 Omicron ini diketahui lebih menular namun dikatakan juga bahwa Omicron tidak lebih patogen dari varian Covid-19 yang sebelumnya.

Kasus positif Covid-19 varian Omicron semakin bertambah setiap harinya dan terus melonjak, kasus kematian akibat Omicron juga terus bertambah setiap harinya.

Negara Bagian New York diam-diam melaporkan bahwa kasus kematian akibat Omicron di negaranya kini tembus hingga 60.000 kasus.

Departemen kesehatan New York melaporkan 47.492 kematian akibat Covid-19 melalui berbagai laporan dari rumah sakit, panti jompo, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Baca Juga: Kejam! Seekor Monyet di Inggris, Dibius dengan Kokain dan Dibuang ke Toilet Oleh Pemiliknya

Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan penghitungan kematian akibat Covid-19 Omicron yang lebih lengkap berdasarkan data sertifikat kematian yang dilaporkan oleh pejabat kesehatan negara bagian dan kota.

CDC melaporkan 60.253 kematian di Negara Bagian New York, tembus angka 60.000 minggu lalu di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dari varian Omicron sangat menular .

Lebih dari 800.00 orang Amerika telah meninggal karena virus Corona atau Covid-19 varian Omicron tersebut. New York melampaui 50.000 kematian akibat virus Corona atau Covid-19 pada akhir Maret.

Kabar baiknya, tingkat kematian akibat Covid-19 di New York telah turun secara signifikan dari wabah Covid-19 sebelumnya karena sebagian besar penduduk telah divaksinasi atau memiliki kekebalan dari infeksi Covid-19 sebelumnya, kata pejabat kesehatan.

“Alhamdulillah, kami dapat membujuk kelompok orang yang lebih tua untuk divaksinasi dan mendapatkan booster mereka,” kata Ayman El-Mohandes, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Kota New York.

Baca Juga: Iran Laporkan Kasus Pertama Virus Covid-19 Varian Omicron

Ada 59 kematian akibat Covid-19 varian Omicron pada hari Jumat, jauh lebih rendah dari 102 angka kematian rata-rata tujuh hari setiap hari pada Desember ketika vaksin Covid-19 belum tersedia secara luas.

Pada pertengahan Januari, kematian memuncak menjadi 175 per hari, menurut analisis oleh Empire Center for Public Policy.

Setahun lalu, ada 8.000 hingga 9.000 rawat inap pasien Covid-19. Sebagai perbandingan, ada 3.909 rawat inap pada hari Jumat.

Masing-masing lebih dari 21.000 pada hari Jumat dan Sabtu, telah dites positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di seluruh negara bagian.

“Rawat inap dan kematian Covid-19 di New York tetap jauh di bawah tingkat waktu yang sama tahun lalu. Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi ditambah peningkatan tes yang tajam saat ini, jumlah kasus saja lebih menyesatkan dari sebelumnya,” cuit analis senior Empire Center, EJ McMahon.

Baca Juga: Alasan Mengapa Varian Omicron Miliki Gejala yang Ringan, Tidak Perlu Panik Namun Tetap Waspada

Tapi El-Mohandes memperingatkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron masih bisa membanjiri rumah sakit, mengganggu perawatan pasien dan ketegangan yang kini telah dialami staf medis serta menyebabkan kekurangan tenaga kerja.

“Kita tidak dapat mempertahankan sistem perawatan kesehatan pada tingkat krisis selamanya. Sistem perawatan kesehatan tidak dibangun untuk terus-menerus menghadapi mode krisis,” katanya.

Hingga kini, masih belum dapat diketahui berapa banyak orang yang akan sakit atau mengalami gejala ringan atau tanpa gejala dari wabah Covid-19 varian Omicron terbaru.

Tingginya penularan Omicron menimbulkan kekhawatiran dan orang-orang harus mengambil tindakan pencegahan, kata pakar kesehatan masyarakat.

“Tidak mungkin Covid-19 dapat menyebar secepat ini kecuali jika ia melawan kekebalan dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya. Kami masih belum tahu seberapa baik kekebalan melindungi dari penyakit parah karena Omicron. Hal ini akan memakan waktu berminggu-minggu untuk mengetahui perlindungan dari vaksin Covid-19 dari infeksi sebelumnya. ”kata mantan Direktur CDC dan mantan Komisaris Kesehatan Kota New York Tom Frieden dalam sebuah Tweet di Twitter.

Baca Juga: Ubah Klaim Pelecehan Seksual, Petenis Wanita China Buat Pejuang HAM Skeptis

Bahkan jika penyebaran varian Omicron tidak terlalu parah, hal itu masih tetap saja akan menggandakan tingkat kematian di Amerika Serikat yang sudah tinggi menjadi 2000 kematian per hari atau lebih pada pertengahan Februari mendatang.

Pada intinya, orang-orang dituntut lebih waspada dengan Covid-19 varian Omicron ini karena masih bisa menembus sistem kekebalan tubuh dan menyerang kesehatan seperti pada Covid-19 varian sebelumnya.

Apalagi datangnya musim dingin di New York yang dikhawatirkan akan menambah jumlah penyakit yang diderita akibat serangan Covid-19 varian Omicron ini.

Frieden mengatakan bahwa orang dewasa yang lebih tua memerlukan perlindungan yang lebih tinggi karena mereka berisiko rawat inap bahkan hingga kematian akibat Covid-19 varian Omicron.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: nypost.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah