Ahli Beberkan Sisi Gelap Dunia Metaverse, Keputusan Investasi Harus Dipertimbangkan Kembali?

- 17 Desember 2021, 13:27 WIB
Ahli Beberkan Sisi Gelap Dunia Metaverse, Keputusan Investasi Harus Dipertimbangkan Kembali? /Tangkapan Layar Youtube Meta
Ahli Beberkan Sisi Gelap Dunia Metaverse, Keputusan Investasi Harus Dipertimbangkan Kembali? /Tangkapan Layar Youtube Meta /

ZONABANTEN.com - Ahli ungkap sisi negatif dan gelap dari dunia virtual seperti Metaverse.

Beberapa tahun lalu, berinvestasi real estate secara virtual merupakan hal yang tidak masuk akal. Namun saat ini membeli slot tanah virtual di dunia digital menjadi suatu hal yang banyak diperbincangkan.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg memiliki konsep baru dalam dunia digital.

Metaverse namanya atau Meta singkatannya. Istilah ini merupakan konsep terbaru dari Facebook yang sebenarnya sudah menjadi ide lama namun baru terealisasikan.

Facebook umumkan rencana mengubah namanya menjadi Meta yang melambangkan perubahan strategi dan investasi di dalam dunia virtual yang masih dikembangkan sampai saat ini, Metaverse.

Baca Juga: Kelompok Hak Asasi Laporkan Gelombang Pelanggaran Terhadap Penduduk Tigray di Ethiopia

Bagi yang masih awam, Metaverse memilik dunia yang bernama Decentraland, ini adalah dunia virtual dimana pengguna dapat mengenakan kacamata realitas virtual, memiliki karakter (avatar), tempat kerja virtual, hiburan virtual, dan aktivitas dunia lainnya yang bisa dilakukan secara virtual.

Pengguna juga bisa memainkan game interaktif, membeli produk virtual yang diperlukan untuk membangun dunianya secara digital, dan koleksi-koleksi tambahan lainnya.

Tentu saja semua hal ini tidak gratis. Pemilik Metaverse saat membeli slot tanah dan kebutuhan lainnya akan membayar dengan uang yang ditransfer secara digital.

Beberapa pendukung dari Metaverse menyarankan penggunaan dunia digital ini.

Mereka mengatakan sangat mudah dan menyenangkan untuk bertemu dengan rekan kerja melalui Metaverse dibandingkan aplikasi sejenisnya, Zoom.

Baca Juga: Leeds United Kena Bantai 0-7 dari Manchester City, Sudah Saatnya Marcelo Bielsa Lupakan Idealismenya?

Namun para ahli dan ilmuwan mengatakan akan ada implikasi negatif dari penyedia platform yang mengeksploitasi potensi besar ini dalam dekade mendatang.

Salah satu kekhawatirannya utama atau sisi gelapnya adalah kemampuan dunia virtual yang bisa memanipulasi persepsi seseorang tentang realitas dunia nyata.

Hal ini bisa membuat sesorang mengisolasi dari dunia luar dan memilih untuk mementingkan dunia virtualnya.

"Augmented reality atau Metavers adalah teknologi media yang berusaha menampilkan konten dengan cara yang paling alami, menggabungkan pemandangan simulasi, suara, bahkan sensasi ke dalam pandangan yang seolah nyata," ujar Louis Rosenberg, CEO dari perusahaan kecerdasan buatan Unanimous AI.

Baca Juga: Selalu Tampil Mesra, Ini Panggilan Sayang Dinar Candy untuk Ridho Illahi: Dia Suka Manja Gitu

"Dunia akan penuh dengan berbagai macam orang, tempat, produk, dan aktivitas yang tidak ada dalam kenyataan," lanjutnya.

Selain itu, penggunaan kacamata virtual yang bisa digunakan berjam-jam mempengaruhi kesehatan mata.

Bentuknya yang terus menekan area wajah juga bisa menyebabkan otot disekitar leher menjadi tegang, alhasil tidak baik untuk kesehatan.

Bahkan jika hambatan teknis ini bisa diatasi, data-data pengguna yang dimasukkan kedalam dunia digital kemungkinan besar tidak dijamin aman.

Secara tidak langsung, internet saat ini mengetahui aktivitas virtual penggunanya, seperti mengetahui apa yang membuat kita tertarik, barang yang sedang kita cari, memberikan rekomendasi musik, dll.

Baca Juga: Memperingati Ulang Tahun Transmedia, Pasha Akui Ungu Terbantu dengan Dukungan Trans TV

Memberikan informasi kepada perusahaan manapun bisa membuka lebar informasi bahkan privasi seseorang.

Apalagi perusahaan besar dengan strategi bisnis dengan memanfaatkan teknologi canggih yang mendorong pengguna menghabiskan waktu lebih banyak dalam dunia digital.

Ahli berpendapat teknologi membuat kenyataan mungkin hilang sepenuhnya, karena batas antara asli dan palsu akan terlihat sama.

"Augmented reality memiliki potensi untuk menjadi pengaruh baik dan poitif untuk dunia dengan segala kemegahannya," ujar Rosenberg.

Baca Juga: Kenali Gejala Depresi Sejak Awal, Perubahan Nafsu Makan Salah Satunya

"Namun," lanjutnya "untuk melindungi diri dari potensi ancaman, kita harus berhati-hati dan mempertimbangkan dampak yang diperoleh dari semua dunia digital. Renungkan dan diskusikan efek positif dan negatif dari Metaverse ini," tuturnya memperingatkan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Techno Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah