Network
Pfizer juga mempelajari pil untuk Omicron ini pada orang dewasa yang berisiko lebih rendah termasuk subset yang divaksinasi tetapi melaporkan data yang beragam untuk kelompok.
Dalam hasil sementara, Pfizer mengatakan obatnya gagal memenuhi tujuan studi utamanya: pemulihan berkelanjutan dari Covid-19 varian Omicron selama empat hari selama atau setelah perawatan, seperti yang dilaporkan oleh pasien.
Tetapi obat pil untuk Omicron itu mencapai tujuan kedua dengan mengurangi rawat inap sekitar 70 persen di antara kelompok itu, yang mencakup orang dewasa yang tidak divaksinasi yang sehat dan orang dewasa yang divaksinasi dengan satu atau lebih masalah kesehatan.
Kurang dari 1 persen pasien yang mendapat obat pil untuk Omicron itu dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 2,4 persen pasien yang mendapat pil tiruan.
Dewan ahli medis independen meninjau data dan merekomendasikan Pfizer melanjutkan studi untuk mendapatkan hasil lengkap sebelum melanjutkan lebih jauh dengan regulator.
Di kedua penelitian Pfizer, orang dewasa yang memakai obat pil untuk Omicron tersebut mengalami penurunan 10 kali lipat dalam tingkat virus dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Prospek pil untuk Omicron baru untuk melawan Covid-19 tidak dapat segera hadir bagi masyarakat di Timur Laut dan Midwest, di mana banyak rumah sakit sekali lagi kelebihan beban oleh kasus virus Covid-19 Omicron yang masuk.
Baik pil merck lain maupun Pfizer diharapkan bekerja dengan baik melawan Omicron karena tidak menargetkan protein lonjakan virus Corona, yang mengandung sebagian besar mutasi varian baru.
Selain itu, adanya kesadaran masyarakat akan kewaspadaan varian baru Covid-19 Omicron yang harus diwaspadai juga penting bagi pencegahan Omicron yang semakin menyebar luas.***
