Ilmuwan Afrika Selatan Deteksi Varian Virus Baru

- 26 November 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi Virus Corona/Unsplash/Fusion Medical Animation
Ilustrasi Virus Corona/Unsplash/Fusion Medical Animation /

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan ada kekhawatiran varian baru "mungkin lebih menular" daripada strain delta dominan, dan "vaksin yang kita miliki saat ini mungkin kurang efektif" untuk melawannya.

Varian baru memiliki ''konstelasi'' mutasi baru, kata Tulio de Oliveira, dari Jaringan Pengawasan Genomik di Afrika Selatan, yang telah melacak penyebaran varian delta di negara tersebut.

''Jumlah mutasi yang sangat tinggi menjadi perhatian untuk prediksi penghindaran dan penularan kekebalan,'' kata de Oliveira.

''Varian baru ini memiliki lebih banyak, lebih banyak mutasi,'' termasuk lebih dari 30 protein lonjakan yang mempengaruhi penularan, katanya. ''Kita bisa melihat varian tersebut berpotensi menyebar sangat cepat. Kami berharap untuk mulai melihat tekanan dalam sistem perawatan kesehatan dalam beberapa hari dan minggu ke depan.''

Baca Juga: Aktor Yoo Teo Film 'Log In Belgium' Adalah Surat Cinta Untuk Bioskop

De Oliveira mengatakan bahwa tim ilmuwan dari tujuh universitas Afrika Selatan sedang mempelajari varian tersebut.

Mereka memiliki 100 genom utuh dan berharap memiliki lebih banyak lagi dalam beberapa hari ke depan, katanya.

''Kami prihatin dengan lompatan evolusi dalam varian ini,'' katanya. Kabar baiknya, itu bisa dideteksi dengan tes PCR, katanya.

Setelah periode penularan yang relatif rendah di mana Afrika Selatan mencatat lebih dari 200 kasus baru yang dikonfirmasi per hari, dalam seminggu terakhir kasus baru harian meningkat dengan cepat menjadi lebih dari 1.200 pada hari Rabu. Pada hari Kamis mereka melonjak menjadi 2.465.

Baca Juga: Hasil Perempatfinal SimInvest Indonesia Open 2021: 3 Wakil Lolos ke Semifinal, 3 Wakil Lainnya Harus Gugur 

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x