Waspadai Varian COVID-19 AY.4.2 yang Sudah Memasuki Singapura

- 12 November 2021, 13:26 WIB
Waspadai Varian COVID-19 AY.4.2 yang Sudah Memasuki Singapura/Ilustrasi Tampilan Virus Corona dari Dekat
Waspadai Varian COVID-19 AY.4.2 yang Sudah Memasuki Singapura/Ilustrasi Tampilan Virus Corona dari Dekat /Unsplash/CDC

ZONABANTEN.com - Singapura mencatat setidaknya satu kasus subvarian virus corona Delta, yaitu varian AY.4.2 yang dipercaya lebih menular daripada jenis dominan yang beredar saat ini.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengonfirmasi bahwa satu kasus impor terinfeksi dengan subvarian AY.4.2, tetapi menambahkan bahwa tidak ada bukti penyebaran ke masyarakat.

Sementara efeknya masih dipelajari, menurut situs agregator data outbreak.info, satu kasus dengan subvarian AY.4.2, yang belum dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian.

Baca Juga: Usai Menembak Dua Pria Hingga Tewas, Remaja ini Menangis Sesenggukan saat Didakwa di Pengadilan

Wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Luo Yi-jun juga merujuk pada subvarian yang ada di Singapura.

Pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa mereka sedang memantau subvarian yang menjadi bagian dari enam persen dari semua kasus COVID-19 yang dianalisis di Inggris.

Pemantaua imulai pada 27 September 2021.

Sekitar 22.000 kasus telah terdeteksi di Inggris, serta di sekitar empat puluh negara lain, menurut outbreak.info.

Baca Juga: KPK: Kasus Dugaan Korupsi Balap Mobil Formula E Bisa Dihentikan

Sementara sejumlah kasus terisolasi dari subvarian AY.4.2 telah terdeteksi di Rusia, Israel, dan AS .

Pakar Inggris dan Rusia mengatakan AY.4.2 mungkin sekitar sepuluh persen lebih menular daripada varian Delta asli, pendorong utama di balik lonjakan COVID-19 di seluruh dunia.

Tetapi belum ada bukti bahwa itu telah menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin tidak efektif. AY.4.2.

Baca Juga: Tak Terima Gajinya Dipotong Karena Terlambat Satu Menit, Masinis ini Gugat Perusahaan Tempatnya Bekerja

Yang memiliki dua mutasi pada protein lonjakannya, yang membantu virus corona menyerang sel-sel tubuh.

Organisasi Kesehatan Dunia saat ini melacak 20 variasi varian Delta. Sejak Mei, varian tersebut menjadi strain dominan yang beredar di Singapura.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Yahoo! News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah